Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, menurut Nuryani membuat petugas di lapang dapat mendeteksi secara cepat kejadian LSD, melaporkan dan menanganinya.
“Sistem kita telah berhasil mendeteksi dengan cepat, hal ini didukung dengan sistem pelaporan real-time iSIKHNAS dan kemampuan laboratorium kesehatan hewan yang baik, sehingga penyakit dapat dikonfirmasi dengan segera,” tambahnya.
Penanganan LSD, “Strategi utama adalah vaksinasi, namun ini harus didukung dengan deteksi dini dan penelurusan kasus, pengendalian lalu lintas, pengendalian vektor, serta komunikasi, informasi dan edukasi,” imbuhnya.
Nuryani mengingatkan, LSD dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus.
LSD pun dapat juga ditularkan melalui perantara mekanik seperti gigitan serangga.
Baca Juga: Jangan Percaya Keseringan Masturbasi Sebabkan Pria Impotensi, Justru Karena Hal Ini Itu Bisa Terjadi
Untuk penularan kepada manusia, menurut Nuryani LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia.
Ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
“Kita telah siapkan sumberdaya yang cukup untuk penanganan LSD ini,” ujarnya.(*)
Baca Juga: Ketahui Kapan Baiknya Mendapat Vaksin BCG, Untuk Cegah Penyakit TBC