Find Us On Social Media :

6 Kesalahan Minum Obat Kuat yang Membuat Penis Tak Berfungsi Baik

Cara minum obat kuat supaya penis bisa berfungsi optimal.

GridHEALTH.id - Pria mana yang tak sedih jika didiagnosis mengalami disfungsi ereksi (DE).

Menurut laman my.clevelandclinic.org (14/10/2019), ini merupakan kondisi dimana ketidakmampuan pria mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik saat berhubungan intim.

Jika terus dibiarkan, disfungsi ereksi sedikit banyak akan memengaruhi kesehatan pria terutama mentalnya.

Sebab mereka akan merasa hubungan intim yang dilakukan bersama dengan pasangan tidak berjalan dengan memuaskan.

Alhasil tak sedikit pria dengan DE yang pada akhirnya memilih mengonsumsi obat kuat sebagai langkah alternatif.

Obat kuat diketahui memang dapat menjadi solusi untuk membantu pria dengan DE dalam berhubungan intim dengan pasangan.

Namun perlu diingat obat kuat ini ternyata tidak bisa diminum sembarangan.

Alih-alih bisa kuat di ranjang, obat kuat justru bisa tidak berfungsi dengan baik jika mereka mengonsumsinya secara sembarangan.

Hal itu seperti dijelaskan Jacob Rajfer M.D, peraih gelar profesor di bidang urologi dari David Geffen School of Medicine UCLA, di laman Mens Health (13/3/2016).

Baca Juga: Supaya Bisa Beneran Strong, Cara Minum Obat Kuat Harus Tepat

Menurut Rajfer, obat kuat semacam Viagra, Levitra, Cialis bukan pil ajaib.

Mereka membutuhkan faktor penunjang agar bekerja optimal, salah satunya dengan pemakaian yang benar.

Jadi, sebelum menyalahkan obat yang diberikan karena tidak berfungsi, ada baiknya memeriksa apakah prosedur pemakaiannya sudah benar atau belum.

Penelitian di Spanyol menyebut kalau 69 persen pria yang diresepkan memakai obat disfungsi ereksi jenis PDE5 seperti Viagra, Levitra, dan Cialis ternyata menggunakannya dengan cara yang salah.

Mereka tak mengikuti prosedur pemakaian atau anjuran dokter.

“Masalah paling sering ditemui adalah para pria itu tak mendapat informasi yang cukup tentang bagaimana menggunakan obat kuat sejenis Viagra, Levitra, atau Cialis,” ujar Rajfer.

Untuk lebih jelasnya, berikut enam kesalahan yang paling sering terjadi dalam menggunakan obat kuat sehingga membuatnya tidak berfungsi:

1. Tidak melakukan rangsangan seksual sebelum bercinta

Jadi jangan mengharapkan keajaiban mendapat ereksi optimal hanya dengan sekali menenggak pil ini.

Baca Juga: Cara Mengobati Impotensi dengan Minyak Zaitun, Bye..bye Obat Kuat

Obat ini butuh pendukung seperti rangsangan seksual.

Jika pria tersebut tak mendapat rangsangan seksual, bisa dibilang obat ini tak bekerja optimal.

Untungnya sudah banyak pria yang mengerti hal ini.

Tapi tetap saja ada kasus seperti ini.

“Kami, para ahli medis, memberi edukasi kalau obat ini butuh rangsangan seksual agar bekerja optimal."

"Rangsangan seksual apa pun, misalnya sentuhan, aroma, atau kata-kata,” ujar Rajfer.

2. Tidak mencoba dosis maksimal

Dosis obat kuat bagi pria dengan DE bisa beragam tergantung kondisi yang mereka miliki.

Bagi beberapa pria mungkin dosis minimun sudah cukup, tapi bagi pria lainnya mungkin perlu dosis yang lebih.

Baca Juga: Cara Mengobati Impotensi dengan Minyak Zaitun, Bye..bye Obat Kuat

“Bagi sebagian besar pria yang datang benar-benar mengeluh tentang DE, jika itu berhasil, itu akan bekerja dengan dosis yang lebih tinggi,” kata Dr. Rajfer.

Pengecualian: Jika kita memiliki kondisi kesehatan lain, seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah.

Karenanya dalam mengonsumsi obat kuat baiknya pria selalu berkonsultasi dengan dokter supaya dosis yang diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing.

3. Diminum setelah makan

PDE5 merupakan jenis obat yang bekerja optimal saat perut kosong.

Tapi yang sering terjadi adalah obat ini diminum sesaat setelah makan.

“Sebaiknya tunggu dua hingga tiga jam setelah makan, baru minum obat ini."

"Sebab obat tersebut hanya terserap separuhnya jika diminum saat perut penuh oleh makanan."

"Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang harusnya mendapat dosis 100 miligram hanya mendapat 50 miligram. Tentu saja pengobatan jadi tidak optimal,” papar Rajfer.

Yang perlu diingat, lanjut Rajfer, hal ini hanya berlaku untuk Levitra, Viagra, dan Cialis.

4. Tak Sabar

“Kami maklum kalau kita bersemangat untuk menuntaskan hasrat. Tapi obat ini butuh waktu setidaknya satu jam untuk bereaksi dalam tubuh,” kata Rajfer.

Dengan demikian, pengaturan waktu merupakan hal penting dalam terapi ini.

Sebab satu dari enam pria yang terlibat dalam penelitian ini mengaku kalau mereka langsung ke arena tempur sesaat setelah minum pil biru.

Hasilnya bisa ditebak, mengecewakan.

“Untuk Viagra dan Levitra, sebaiknya tunggu satu jam sebelum mulai sesi bercinta."

"Cialis lebih lama lagi, sekitar dua sampai tiga jam untuk mencapai reaksi optimal dari obat tersebut,” ucap Rajfer.

Baca Juga: Khasiat Jus Semangka Sebagai Obat Kuat Alami, Bantu Atasi Disfungsi Ereksi Seperti Viagra

5. Menyerah pada percobaan pertama

“Jika ereksi masih tak optimal setelah minum pil ini, bukan berarti kita gagal sama sekali."

"Seharusnya dicoba lagi setidaknya enam kali dalam situasi dan waktu yang berbeda,” ujar Rajfer.

Percobaan sebanyak enam kali itu merupakan standar rekomendasi dalam hal terapi menggunakan obat kuat.

Dari hasil penelitian tersebut juga didapat kalau 33 % pria hanya mencoba sekali dan langsung putus asa.

6. Hanya mencoba satu jenis obat kuat

Tiap orang punya reaksi beda untuk satu obat.

Untuk keluhan yang sama, Viagra bisa saja bereaksi baik pada pria A tapi tidak memiliki efek apa pun pada pria B.

“Hasil dari studi ini juga menyebut kalau 40 % pria langsung menyerah begitu gagal mendapat hasil dari obat kuat."

"Mereka tidak mencoba obat jenis lain. Walau tak ada bukti pasti soal ini, tapi mencoba obat jenis lain patut dicoba."

"Bagaimana pun, tiap orang punya reaksi berbeda untuk satu jenis obat,” ungkap Rajfer.(*)

Baca Juga: Setelah Minum Kopi Saset Merasakan Hal Ini, Bisa Jadi Ada Campuran Obat Impotensi