Setelah menurun selama dua bulan terakhir sejak puncak gelombang Omicron, tingkat keterisian rumah sakit di Inggris kembali meningkat sebanyak 21 %.
Namun, sekitar dua perlima pasien Covid-19 yang masuk RS adalah mereka yang memiliki komorbid.
Namun bukan berarti masyarakat Inggris bisa bernapas lega dari Covid-19.
Peneliti senior dari University College London, Christina Pagel mengatakan, penularan cepat Omicron belum bisa disamakan dengan flu.
Utamanya, karena varian BA.2 yang 30 % lebih menular dari varian sebelumnya ditemukan lebih dominan di Inggris.
Dengan itu, meski data memperlihatkan bahwa flu lebih mematikan daripada Covid-19, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati.
Apalagi saat pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Ruam Hingga Lepuh Seluruh Tubuh, 5 Kondisi Autoimun Langka yang Diderita Penerima Vaksin Covid-19
Sebab sampai saat ini penularan Covid-19 sangat sulit untuk diprediksi.
Semua orang kini bisa terkena Covid-19 kapan dan dimana saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Menurut laman who.int (9/7/2020), virus Covid-19 dapat menular lewat beberapa cara.
Misalnya melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Kemudian seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya sebagai bentuk pencegahan, untuk yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, segera ikut vaksinasi.
Kemudian untuk mencegah penularan Covid-19 mulailah disiplin menjalankan prokes.
Prokes disini seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi).(*)
Baca Juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Ini Tips Aman Berpergian dari Satgas Covid-19