Find Us On Social Media :

Kalbe Farma Stop Kembangkan Vaksin GX19, Evaluasi Sputnik V pun Tertunda Karena Perang Rusia Vs Ukraina

Pengembangkan vaksin dari Kalbe Farma dihentikan. Evaluasi vaksin Sputnik V pun ditunda oleh WHO.

GridHEALTH.id - Berita besar dan mengagetkan datang dari dunia kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.

Padahal saat ini varian Omicron sedang merajalela, disusul oleh Son Of Omicron, juga Deltacron.

Juga saat Indonesia sedang bersiap masuk dalam masa transisi ke masa endemi Covid-19.

Kalbe Farma Stop Pengembangan Vaksin Covid-19

Bagaimana tidak membuat kaget, perusahaan besar farmasi di Indonesia sekelas Kalbe Farma telah umumkan untuk hentikan proses pengembangan vaksin Covid-19.

Awalnya Kalbe Farma bersama Genexine bekerjasama untuk membuat vaksin Covid-19 di Indonesia, yaitu vaksin Covid GX19.

Sebelum dihentikan pengembangan vaksin GX-19 sudah memasuki fase uji klinik 2b/3 di Indonesia.

Tapi sejak ada wacana perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi, pengembangan vaksin GX-19 dihentikan.

"Perubahan status pendemi Covid-19 menjadi endemi, seperti penyakit influensa menyebabkan urgensi pengembangan vaksin menjadi tidak signifikan, ditambah suplai vaksin di Indonesia telah mencukupi, “kata Sie Djohan, Direktur Kalbe Farma dalam keterbukaan informasi (16/3/2022), dilansir dari Kompas.com (17/3/2022).

Baca Juga: Jangan Lagi Disepelekan, Kenali Segera Tanda dan Gejala Batu Ginjal yang Wajib Diketahui

Meski demikian, Kalbe Farma tetap akan memanfaatkan teknologi DNA untuk pengembangan vaksin lain sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk onkologi.

"Kami terus berinovasi untuk mengembangan teknologi DNA vaksin ini menjadi vaksin lain di luar Covid-19 misalnya untuk onkologi," imbuh dia.

Evaluasi Vaksin Sputnik V Ditunda Karena Perang

Berita lainnya yang mengagetkan, karena perang Rusia Vs Ukraina, WHO memutuskan untuk menunda evakuasi vaksin Sputnik V dari Rusia.

Penundaan evaluasi Sputnik mV itu diungkapkan, Rabu (16/3/2022), dilansir dari KompasTV (17/3/2022).

Ahli Vaksinasi WHO, Dr Mariangela Simao mengatakan seharusnya pejabat mereka mengunjungi Rusia pada Senin (7/3/2022), untuk mengevaluasi produksi Sputnik V.

Tapi jadwal tersebut hanya selang sepekan sesudah Rusia melakukan serangan ke Ukraina.

“Inspeksi ini ditunda untuk waktu berikutnya. Penilaian bersama inspeksi, telah terdampak situasi saat ini,” tutur Simao dikutip CBC News.

Ia menjelaskan memesan tiket pesawat ke Rusia semakin sulit, apalagi Barat telah menutup wilayah udara mereka terhadap pesawat Rusia.

Baca Juga: Bersyukur Minyak Goreng Mahal dan Langka, Menggoreng Seperti ini Pangkas Hingga 80 Persen Kalori

Selain itu, sanksi berskala besar telah mendera institusi finansial Rusia karena serangan ke Ukraina.(*)

Baca Juga: Raffi Ahmad Alami Saraf Kejepit, Ini Penyebab dan Cara Meredakan Nyerinya