Find Us On Social Media :

Patogen Berbahaya Ditemukan di Labratorium Kesehatan Ukraina, Diduga Untuk Senjata Biologis

Kondisi Ukraina setelah diserang Rusia.

GridHEALTH.id - Laboratorium di Ukraina dikabarkan mengandung patogen berbahaya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilansir dari Reuters (11/3/2022).

Dalam pernyataanya, WHO menyebut ada patogen tingkat tiggi yang berbahaya, atau agen penyebab penyakit seperti bakteri dan virus di laboratorium kesehatan di Ukraina.

Mereka pun meminta pihak Ukraina untuk segera menghancurkannya.

WHO mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko kebocoran dari laboratorium yang justru berpotensi menyebarkan penyakit di tengah masyarakat.

Sejumlah pakar ketahanan hayati menuturkan, bahwa invasi pasukan Rusia ke Ukraina disertai pemboman di kota-kota, meningkatkan risiko 'bocornya' patogen penyebab penyakit.

Terutama bila salah satu fasilitas di laboratorium rusak.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa WHO telah bekerja sama dengan laboratorium kesehatan masyarakat di Ukraina selama beberapa tahun terakhir.

Kerja sama ini dilakukan untuk mempromosikan praktik keamanan guna membantu mencegah penyebaran patogen.

Baca Juga: Ruam Hingga Lepuh Seluruh Tubuh, 5 Kondisi Autoimun Langka yang Diderita Penerima Vaksin Covid-19

WHO meminta agar semua pihak bekerja sama terkait pembuangan patogen yang aman dan terjamin.

Bantuan teknis dan koordinasi juga diperlukan untuk menangani permasalahan tersebut.

"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen berbahaya guna mencegah potensi tumpahan," ujar WHO.

Meski begitu, WHO tidak merincikan mengenai jenis patogen atau racun yang disimpan di laboratorium Ukraina.

Hingga kini, pejabat Ukraina belum menanggapi permintaan WHO.

Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang menjadi tempat penelitian untuk mencegah ancaman penyakit berbahaya pada hewan dan manusia, termasuk Covid-19.

Laboratorium ini juga telah menerima dukungan dari berbagai pihak seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan WHO.

Sementera itu, laboratorium di Ukraina pun menjadi pusat informasi sejak Rusia mulai memindahkan pasukannya ke Ukraina beberapa pekan yang lalu.

Laboratorium di Ukraina diduga digunakan untuk menciptakan senjata

Baca Juga: Mayoritas Pasien Komorbid Diabetes Alami Gejala Berat dan Meninggal Saat Terinfeksi Covid-19

Sebelumya, Rusia telah mengadakan pertemuan dengan 15 anggota Dewan Keamanan PBB dan menegaskan Ukraina menjalankan laboratorium senjata biologis melalui dukungan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Akan tetapi, mereka tidak memberikan bukti terkait dengan klaim tersebut.

Tuduhan itu juga telah berulang kali dibantah oleh pihak Ukraina maupun Amerika Serikat.

Sementara itu, PBB mengatakan WHO yang bekerja sama dengan laboratorium di Ukraina, tidak mengetahui adanya aktivitas yang akan melanggar perjanjian internasional, termasuk senjata kimia atau senjata biologis.

"PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis di Ukraina, yang bergabung dengan larangan internasional atas senjata semacam itu," terang Perwakilan PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata, Izumi Nakamitsu.(*)

Baca Juga: Ruam Hingga Lepuh Seluruh Tubuh, 5 Kondisi Autoimun Langka yang Diderita Penerima Vaksin Covid-19