Find Us On Social Media :

Satu Lagi Manfaat ASI, Menyusui Dapat Memperkuat Jantung Bayi, Terutama Pada Prematur

ASI memperkuat jantung bayi prematur.

GridHEALTH.id - Bayi prematur yang lahir sebelum waktunya membawa sejumlah tantangan kesehatan, di antaranya organ tubuh yang belum sempurna sehingga butuh pengobatan sejak dini.

Namun kabar baik memunculkan lagi satu manfaat air susu ibu (ASI) terutama untuk bayi prematur.

“Studi ini menambah manfaat ASI yang sudah diketahui untuk bayi yang lahir prematur,” kata pemimpin studi Dr. Afif El-Khuffash, seorang profesor klinis pediatri di Royal College of Surgeons di Irlandia (RCSI) University of Medicine and Health Sains di Dublin.

Dia mengatakan temuan itu menawarkan bukti pertama tentang hubungan antara diet dini pada bayi prematur dan fungsi jantung selama tahun pertama kehidupan.

Karena fungsi jantung bayi prematur secara signifikan lebih rendah daripada bayi cukup bulan yang sehat, mereka lebih mungkin mengembangkan masalah jantung di kemudian hari.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI

Baca Juga: Dua Manfaat Sekaligus, Beberapa Obat Diabetes Juga Dapat Menurunkan Risiko Asam Urat, Studi

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Ginjal Butuh Pengetahuan dan Perawatan, Ini Tiga Pihak yang Terlibat

Termasuk penyakit jantung, gagal jantung, tekanan darah tinggi sistemik dan paru, kata para peneliti. Mereka juga memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih tinggi.

Penelitian terhadap 80 bayi prematur ini menemukan bahwa mereka yang awalnya hanya diberi ASI saja telah meningkatkan fungsi jantung pada usia 1 tahun, dan mendekati tingkat yang ditemukan pada bayi cukup bulan yang sehat.

Secara khusus, bayi prematur yang menerima ASI dalam jumlah tinggi selama minggu-minggu pertama kehidupannya memiliki struktur dan fungsi jantung yang lebih sehat dan respons jantung yang lebih baik terhadap stres pada usia 1 tahun daripada bayi prematur yang diberi susu formula dalam jumlah yang lebih tinggi.

Perbaikan ini terlihat sebelum bayi meninggalkan rumah sakit dan bertahan hingga usia 1 tahun, menurut temuan yang diterbitkan 30 Agustus di jurnal JAMA Network Open.