Find Us On Social Media :

1,5 Tahun Lagi Indonesia Masuk Era Endemi Covid-19, Menkes: Presiden Sudah Menyiapkan Skenario

Skema Covid-19 ke endemi di Indonesia.

GridHEALTH.id - Status endemi di Indonesia diprediksi baru bisa tercapai 1,5 tahun lagi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam kegiatan vaksinasi booster dan donor darah di City Hall Pondok Indah Mall, Jumat (18/3/2022).

Menurut Menkes, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia memang cukup tinggi.

Hingga Kamis (17/3/2022), sudah ada 194 juta orang yang berhasil disuntik vaksin Covid-19.

Dimana 154 juta orang diantaranya sudah 2 dosis.

"Saya ingat majalah terkenal dari The Economist mengatakan (pandemi ini) akan selesai 10 tahun, tetapi saya lihat tren nya seperti ini mudah-mudahan tidak sampai 1,5 tahun sudah selesai," ujarnya.

Menkes mengingatkan untuk mencapai status endemi ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, tidak hanya dari sisi kesehatan saja.

Akan tetapi pertimbangan sosial, politik, serta budaya juga diperlukan.

"Kita sudah mengalami pandemi kan lebih dari 10 kali sejak abad ke-13, 14 selalu pertimbangannya banyak," imbuhnya.

Baca Juga: Kasus MIS-C Meningkat Usai Anak Sembuh dari Covid-19, Kenali 7 Gejalanya

Dari segi kesehatan pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Bapak presiden sudah menyiapkan skenario-skenario."

"Kita ingin kalau bisa indikator transmisi yang WHO ada 3 itu, level 1 dalam 6 bulan berturut-turut."

"Usulan epidemiolog kalau bisa reproduction number-nya dibawah 1 selama 6 bulan berturut-turut, juga minimal vaksinasi lengkapnya dua kali," jelasnya.

Menkes Budi juga menegaskan, endemi bukan berarti virus Covid-19 hilang.

Virusnya tetap ada tapi penularannya rendah terkendali

"Yang penting adalah budaya masyarakat sudah paham bagaimana menangani penyakit itu sendiri tanpa dipaksa oleh pemerintah," jelasnya.

Misalnya endemi demam berdarah.

Masyarakat yang sakit demam berdarah, sadar bisa melakukan penanganan sendiri seperti menyemprot rumah, jika demam naik turun melakukan cek darah sendiri.

Baca Juga: Parah! Bukannya Isolasi Mandiri, Segelintir Warga Positif Covid-19 Justru Berkeliaran

Lalu masuk rumah sakit tertangani dengan baik.

"Edukasi masyarakat agar paham sekali. Covid-19 ini kita harus pakai masker. Kalau bergejala harus PCR."

"Kemudian kalau sudah positif mesti isolasi untuk tidak menularkan itu yang paling penting untuk dipenuhi sebagai syarat menjadi endemi," ujarnya.

Apalagi penularan virus Covid-19 sampai saat ini sangat sulit untuk diprediksi.

Semua orang kini bisa terkena Covid-19 kapan dan dimana saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

Menurut laman who.int (9/7/2020), virus Covid-19 dapat menular lewat beberapa cara.

Misalnya melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Kemudian seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya untuk yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, segera ikut vaksinasi.

Kemudian untuk mencegah penularan Covid-19 mulailah disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Prokes disini seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi).(*)

Baca Juga: Awas, Usai Sembuh Dari Infeksi Covid-19 Anak Berisiko Alami Diabetes