Bagi orang dengan asma, menurut Mark, aktivitas dan latihan pernapasan saat berenang sangat baik untuk latihan mengatur napas si penderita.
Gerakan tubuh saat berenang yang membuat dada, bahu, pundak, dan perut bergerak juga akan memperlancar sirkulasi udara dalam tubuh.
Gerakan ini mengurangi beban sirkulasi udara di paru-paru, yang kemudian tentu meringankan pula kerja paru-paru sebagai organ pernapasan.
Berada pada posisi horizontal saat berenang akan membantu mengeluarkan lendir yang terdapat pada paru-paru.
Latihan irama pernapasan yang teratur pada saat berenang sangat baik untuk orang dengan asma Lakukan latihan tiga kali seminggu selama 1–2 jam.
Saat belatih, berhati-hatilah pada berbagai bahan di lingkungan sekitar yang bisa memicu reaksi asma.
Misalnya, handuk dari bahan serat sintetis, perlengkapan mandi wangi yang kerap memicu alergi, juga klorin yang biasanya digunakan untuk menjernihkan air kolam renang.
Baca Juga: Supaya Gejala Asma Tidak Kambuh, Hindari Penyebab dan 9 Pemicunya Ini
Kadar klorin yang terlalu tinggi dapat memicu kambuhnya asma.
Sebisa mungkin, pilih kolam renang yang menggunakan sumber air alami daripada yang menggunakan klorin.
Berenang baik untuk orang dengan asma karena kondisi kelembapan udara pada bagian atas permukaan air berada pada kerapatan tinggi, yaitu kurang lebih 94%.
Kelembapan udara tinggi bisa mencegah penguapan dari organ paru-paru.
Selain itu pergerakan dan posisi tubuh saat berenang juga membantu orang dengan asma memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.
Dengan daya tahan tubuh yang kuat, maka toleransi tubuh saat mendapat rangsang yang memicu reaksi asma juga akan makin kuat.
Bila kondisi tubuh semakin bugar dan kuat, maka bukan halangan bagi orang dengan asma untuk mengkombinasikan berenang dengan latihan lain seperti senam asma, yoga, atau bersepeda.(*)
Baca Juga: Jika Asma Sering Kambuh, Sudah Coba Progam 5 Pola Makan Sehat Ini untuk Mengatasinya?