Find Us On Social Media :

Covid-19 Lahir di Ukraina? Fakta-fakta Ditemukan Rusia, China Serang Amerika

Laboratorium biologi berbahay yang ditemukan Rusia di Ukraina. Ada kaitannya dengan Covid-19.

GridHEALTH.id - Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan pembatasan keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.

Doibalik itu, Rusia temukan bukti dan fakta mengagetkan dunia mengenai pandemi Covid-19.

Bahkan karena temukan Rusia di Ukraina tersebut membuat China yang selama ini dituding sebagai penyebab Covid-19 mendapat angin segar.

Kini China balas menyerang Amerika prihak Covid-19 dengan fakta-fakta yang ditemukan tentara Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Rasa Sakit di Leher Saat Menelan Tidak Boleh Diabaikan, Ini Alasannya

Tentara Rusia saat menyerang Ukraina menemukan patogen kelelawar, zat yang sangat indentik dengan Covid-19.

Patogel kelelawar yang ditemukan di laboratorium di Ukraina tersebut ditenggarai milik Amerika Serikat.

Tapi seperti biasa Amerika Serikat mengatakan mereka mungkin tidak akan pernah bisa mengidentifikasi asal-usul Covid-19, namun mereka telah menyimpulkan virus tersebut bukan diciptakan sebagai senjata biologis.China Serang Amerika di PBBDuta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan dalam sidang dewan PBB, bahwa pengungkapan dokumen Rusia yang berkaitan dengan laboratorium biologi yang didukung AS di Ukraina patut mendapat perhatian dunia, dan pihak-pihak yang terlibat perlu mengatasi masalah itu tersebut.

Baca Juga: Mengobati Masuk Angin Dengan Kencur Mudah Dilakukan, Ini Caranya

"Setelah menjadi korban senjata kimia dan biologi, China percaya bahwa setiap informasi dan petunjuk tentang kegiatan militer biologis harus memicu peningkatan perhatian dan perhatian masyarakat internasional untuk menghindari bahaya yang tidak dapat diperbaiki,” kata Zhang pada Jumat, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (19/3/2022).“Rusia telah mengungkapkan lebih lanjut dokumen relevan yang baru ditemukan. Pihak terkait harus menanggapi pertanyaan, dan menawarkan klarifikasi tepat waktu dan komprehensif untuk menghilangkan keraguan masyarakat internasional, pasalnya dokumen itu ada jauh sebelum Covid-19 ada, ” tambah Zhang.dengan adanya hal ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak tinggal diam, menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen tingkat tinggi yang disimpan di laboratorium kesehatan masyarakat negara itu.Menurut Reuters, dilansir dari Sains.sindonews (19/3/2022), langkah itu bertujuan untuk menghindari 'risiko kebocoran' yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit.

Baca Juga: Laboratorium Biotek di AS Luncurkan Tes kanker Untuk Temukan Tumor Langka yang Bisa Diobati

Sejumlah pakar keamanan hayati sebelumnya telah memperingatkan, serangan militer Rusia terhadap beberapa pusat fasilitas kesehatan bisa meningkatkan risiko bocornya patogen penyebab penyakit.Untuk diketahui, Ukraina dilaporkan memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang melakukan penelitian untuk mengatasi ancaman penyakit berbahaya bagi manusia dan hewan, serta Covid-19.

Prihal permintaan WHO tersebut, pihak berwenang Ukraina belum menanggapi permintaan WHO tersebut.

Fakta dari RusiaJuru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Kamis (17/3/2022) bahwa laboratorium tersebut terdapat dokumen yang mempelajari penularan penyakit ke manusia melalui kelelawar jauh sebelum Covid-19 ada.

Baca Juga: Sebelum Perawatan, Ketahui Dulu Beda Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi

"Spesialis Angkatan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia telah mempelajari dokumen asli yang mengungkapkan rincian implementasi proyek rahasia AS untuk mempelajari cara penularan penyakit ke manusia melalui kelelawar di laboratorium di Kharkov Ukraina," kata Konashenkov, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (19/2/2022)."Menurut dokumen, studi ini dilakukan secara sistematis dan di bawah pengawasan langsung dari spesialis AS selama bertahun-tahun," lanjutnya.Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, berdasarkan data yang dirilis oleh Amerika Serikat sendiri, negara tersebut memiliki 26 laboratorium biologi dan fasilitas terkait lainnya di Ukraina.“Tentu saja, itu menarik banyak perhatian ke laboratorium, Semua virus berbahaya di Ukraina mirip sars disimpan di laboratorium dan semua kegiatan penelitian dipimpin oleh pejabat AS dan Informasi apa pun tidak dapat diungkapkan tanpa izin AS," katanya dalam konferensi pers di Beijing seperti dilansir dari scmp.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) mengembangkan penyakit menular di biolab di Ukraina dengan tujuan menyebarkannya ke Rusia sebagai wabah alami.Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, Igor Kirillov, mempresentasikan dokumen yang disita selama operasi khusus Rusia di Ukraina, yang diduga berasal dari Ukraina dan AS. Ini disampaikan dalam konferensi pers di Moskow, Kamis (17/3/2022) lalu.

Baca Juga: Suasana Hati Berantakan saat Haid, Ini 5 Cara Mudah Memperbaikinya

dari dokumen diketahui, AS telah melakukan eksperimen di Ukraina dengan virus dalam kerangka proyek P-382, P-444 dan P-568 dan salah satu pengawas penelitian ini adalah kepala Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan ( DTRA) di kedutaan AS di Kyiv, Joanna Wintrall.Kirillov, mengutip dokumen, mengatakan selama percobaan, enam keluarga virus dipilih, termasuk coronavirus dan tiga jenis bakteri patogen, yakni patogen wabah, brucellosis dan leptospirosis.Patogen ini dipilih karena mereka memiliki fokus alami baik di wilayah Ukraina dan di Rusia, dan penggunaannya dapat disamarkan sebagai wabah penyakit alami.

Baca Juga: Sebelum Perawatan, Ketahui Dulu Beda Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi

Selain itu, patogen dan virus ini resisten terhadap obat dan memiliki tingkat penyebaran yang cepat dari hewan ke manusia.Kirillov mengingat bahwa pada tahun 2018, penduduk wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina menghadapi wabah tuberkulosis yang disebabkan oleh jenis baru yang resisten. Lebih dari 70 orang terinfeksi secara bersamaan di pemukiman Peski, dengan hampir semua kasus menyebabkan hasil fatal yang cepat.Dia kemudian mengingat wabah dirofilariasis, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, di kota Kherson Ukraina pada Februari 2018.

Ini terjadi pada waktu yang tidak normal, diikuti dengan kunjungan perwakilan Pentagon ke kota pada April 2019 untuk membahas hasil penyelidikan epidemiologis dan menyalin dokumentasi medis."Ini mungkin mengindikasikan infeksi yang disengaja, atau kebocoran patogen yang tidak disengaja dari salah satu laboratorium biologi Ukraina," kata Kirillov, dikutip dari kantor berita Anadolu Agency (AA).Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa laboratorium biologi yang disponsori AS di Ukraina melakukan eksperimen dengan sampel virus corona kelelawar.Catatan yang ditemukan oleh Rusia menegaskan bahwa biolab ini menyelidiki transmisi patogen oleh burung liar yang bepergian antara Ukraina dan Rusia, serta negara-negara perbatasan lainnya.

Benarkah Covid-19 lahir di Ukraina?(*)

Baca Juga: Kulit Tetap Cantik dan Sehat Setelah Menopause, Begini Cara Merawatnya