Sementara itu, studi yang dipublikasikan di jurnal pra-cetak BiorXiv pada 18 Maret 2022 ini belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Penelitian tersebut adalah data pertama yang melihat dampak pengobatan Evusheld AstraZeneca pada garis keturunan varian Omicron di tengah lonjakan kasus Covid-19 global.
Pasalnya, pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia menyampaikan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di dunia dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.
Sebab, varian Omicron dan subvarian BA.2 menyebar di tengah pelonggaran pembatasan dan pengujian.
Dijelaskan pembuat obat, Anglo-Swedia pada bulan Desember lalu bahwa studi laboratorium lainnya pun menemukan hal serupa, yakni Evusheld terbukti ampuh mempertahankan aktivitas penetral terhadap Omicron.
Pihaknya menuturkan, bahwa vaksin bergantung pada sistem kekebalan untuk mengembangkan antibodi yang ditargetkan, serta pada sel penangkal infeksi.
Sementara obat Covid-19 Evusheld mengandung antibodi buatan laboratorium, yang dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus saat infeksi.
Baca Juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Pengidap Asma Terinfeksi Covid-19
Selama pengujian di laboratorium, obat Evusheld dapat mengurangi risiko pengembangan gejala Covid-19 hingga 77 %.
Kemudian, Evusheld juga disebut berhasil menyelamatkan nyawa pasien, dan mencegah perkembangan infeksi ketika diberikan dalam waktu sepekan dari gejala pertama muncul.
Hasil tersebut muncul, menyusul pengumuman regulator obat Inggris yang telah menyetujui terapi untuk mencegah infeksi pada orang dewasa dengan respons imun yang lemah.
Terapi itu pun tengah ditinjauan otoritas Eropa, dan sudah direkomendasikan penggunaannya di Amerika Serikat.(*)
Baca Juga: Covid-19 Lahir di Ukraina? Fakta-fakta Ditemukan Rusia, China Serang Amerika