Find Us On Social Media :

Warning, Capaian Vaksinasi Booster Covid-19 Rendah, Penyebabnya Obral Narasi Endemi

Capaian vaksinasi booster Covid-19 saat ini rendahh. Penyebabnya karena hal ini.

Angka ini jauh di bawah capaian rata-rata vaksinasi booster dunia 18,55 persen.

Padahal, vaksinasi booster menjadi syarat utama bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik tahun ini.

Penyebab Capaian Vaksinasi Booster Covid-19 Rendah

Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut capaian vaksinasi booster Indonesia masih berada di angka 6,06 persen. Pemerintah terus berupaya mengajak masyarakat melakukan suntikan vaksinasi dosis ketiga tersebut. "Cakupan vaksinasi booster perlu ditingkatkan. Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin booster dan distribusinya ke seluruh Negeri. Sehingga masyarakat diminta untuk melengkapi vaksinasinya," ujar Wiku. Menurut Dicky, hal pertama yang membuat masyarakat ogah melakukan vaksinasi booster karena pemerintah sudah gembar-gembor mengatakan status pandemi akan turun ke level endemi."Faktor euforia, optimisme berlebihan dari pemerintah yang menarasikan ini sudah terkendali dan masuk endemi. Sehingga semangat atau persepsi risiko, kewaspadaan yang terbangun di masyarakat ini menurun, sulit dibangun lagi," ujar Dicky, dilansir dari Tempo.co (25/3/2022).

Baca Juga: 6 Kebiasaan Penyebab Gigi Sensitif, Hati-hati yang Hobi Makan Es Batu

Memang tak hanya itu penyebab cakupan vaksinasi booster Covid-19 di Indonesia rendah.

Penyebab lainnya menurut Dicky mengatakan penyebab masyarakat enggan melakukan vaksinasi booster karena pada vaksinasi dosis pertama dan kedua, mereka mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang tidak menyenangkan.

Dengan minimnya literasi soal KIPI tersebut, masyarakat takut untuk melanjutkan ke vaksinasi dosis ketiga.

Pilih-pilih merek dan jenis vaksin booster Covid-19 pun menjadi penyebab rendahnya cakupan vaksinasi booster Covid-19 saat ini.Banyak masyarakat yang ingin divaksin dengan jenis vaksin yang homogen atau sejenis.

Sementara pada vaksinasi booster, rata-rata masyarakat mendapatkan jenis vaksin yang berbeda dibanding vaksinasi pertama dan kedua.

Belum lagi banyak juga masyarakat yang sudah vaksinasi dosis dua tapi belum menerima sertifikast vaksin tersebut di PeduliLindungi. Sehingga dirinya tidak bisa mendapatkan vaksin booster Covid-19."Jadi pemerintah harus lebih ekspansif dan proaktif (melakukan vaksinasi dosis ketiga), dibandingkan saat dosis vaksin satu dan dua," kata Dicky. Selain itu dibutuhkan kesdaran yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya vaksinasi Covid-19 ini, khususnya yang booster.

Baca Juga: TBC Penyakit Infeksi Menular, Ini yang Harus Dilakukan Jika Terkena

Ayo vaksin sekarang juga.(*)

Baca Juga: Ini 3 Hal yang Terjadi Pada Kulit Anak Jika Sering Pakai Makeup