Find Us On Social Media :

Muncul Jerawat di Sekitar Organ Intim Wanita, Apakah Berbahya?

Jerawat di vagina terasa nyeri dan gatal.

GridHEALTH.idJerawat adalah benjolan kecil berwarna kemerahan yang muncul di permukaan kulit.

Kemunculan jerawat di wajah merupakan hal yang biasa terjadi. Namun selain wajah, masalah kulit ini juga bisa terjadi di organ intim wanita.

Ya, jerawat bisa terbentuk di bagian luar daerah kewanitaan atau bibir vagina dan biasa disebut dengan jerawat vagina.

Melansir Cleveland Clinic, jerawat di vagina selain berwarna merah juga ukurannya relatif kecil tapi menonjol, terdapat titik putih di bagian tengah karena berisi nanah, dan terasa lembut saat disentuh.

Kemunculan jerawat di vagina mungkin membuat seorang wanita merasa khawatir dan mulai mengaitkannya dengan gangguan kesehatan serius.

Namun tenang, jerawat di vagina umumnya tidak berbahaya dan ini merupakan kondisi yang sering terjadi.

Penyebab jerawat di vagina

Layaknya jerawat di bagian tubuh lain seperti wajah atau punggung, penyebab jerawat di vagina juga cukup beragam seperti berikut ini.

1. Dermatitis kontak

Baca Juga: Sering Disepelekan, 5 Kebiasaan Ini Berisiko Sebabkan Infeksi Jamur di Vagina

Melansir Medical News Today, jerawat di vagina bisa terjadi karena dermatitis kontak yang disebabkan oleh kontak kulit dengan iritan.

Penyebab iritasi yang paling sering memicu munculnya jerawat di dekat vagina di antaranya kebiasaan douche, sabun mandi, deterjen cucian, pelumas, keringat, hingga penggunaan pembalut atau tampon yang beraroma.

2. Folikulitis

Penyebab jerawat di vagina yang lain adalah folikulitis atau infeksi dan peradangan yang terjadi di folikel rambut.

Folikel merupakan rongga kulit kecil yang menjadi tempat tumbuhnya rambut yang ada di tubuh, termasuk di area kewanitaan.

Tersumbatnya folikel rambut bisa disebabkan rambut yang tumbuh ke dalam setelah bercukur, pemakaian pakaian yang terlalu ketat, atau luka akibat alat cukur.

3. Jerawat inversa

Disebut juga sebagai hidradenitis suppurativa, jerawat inversa adalah peradangan kronis yang memengaruhi kelenjar keringat yang ada di selangkangan dan bawah payudara.

Kondisi ini lazimya ditandai dengan bitnik-bintik berulang dan luka yang mengandung nanah. Jerawat inversa tidak mudah sembuh dan mungkin meninggalkan luka.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Bengkak dan Cara Menanganinya, Wanita Wajib Tahu

4. Moluskum kontagiosum

Melansir Flo Health, kondisi ini disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum yang menyebar melalui kontak biasa atau seksual.

Bentuknya kecil, menonjol, dan berwarna putih atau mirip daging. Jerawat vagina ini juga bisa nampak seperti mutiara dan lesung pipi di tengahnya.

Cara mengatasi jerawat di vagina

Jerawat di vagina sama seperti jerawat di area tubuh yang lain, dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menemukan jerawat di sekitar organ intim. Seperti tidak menggunakan produk atau melakukan aktivitas yang menjadi pemicu jerawat.

Selain itu, selalu jaga kebersihan organ kewanitaan dengan rutin membilasnya menggunakan air hangat dan hindari pemakaian sabun kewanitaan karena dapat menganggu keseimbangan pH.

Gunakan pakaian dalam dari bahan katun dan hindari bahan yang tidak menyerap keringat, serta rutin mengganti pembalut atau tampon saat menstruasi.

Sama seperti jerawat di bagian tubuh lain, jerawat di vagina juga tidak boleh dipencet karena berisiko menyebabkan iritasi. Jika terasa gatal dan nyeri, cobalah untuk meredaknnya menggunakan kompres air hangat.(*)

Baca Juga: Sering Kentut dari Vagina? Segera Periksa Jika Alami 6 Gejala Ini