GridHEALTH.id - Selama bulan suci Ramadan, di saat berbuka kita sering mendengar orang-orang berkata, 'berbukalah dengan yang manis'.
Alhasil semua makanan manis pun disantap saat waktu berbuka. Namun, tahukah bahwa sebenarnya istilah 'berbukalah dengan yang manis' bukan berasal dari sunnah Nabi Muhammad SAW.Pasalnya Hadist yang menganjurkan berbuka puasa dengan yang manis tidak ditemukan. Tetapi berbuka puasa berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW telah diterangkan lewat Hadist Riwayat bu Daud no. 2356 dan Ahmad.
"Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air,"Namun, beberapa ulama ada juga yang menganjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis. Seperti yang disampaikan oleh Ulama Al Hattab Ar Ru'aini lewat kitab Mawahibul Jalil fi Syarhi Mukhtashar Khalil.Ia menafsirkan perintah berbuka dengan ruthap atau kurma bertujuan untuk memulihkan penglihatan menurun akibat puasa. Jika kurma tidak ada, maka bisa diganti dengan makanan manis."Di antara sunah-sunah puasa adalah menyegerakan berbuka, sebagai bentuk kasih sayang kepada orang yang lemah, menyayangi diri dan menjadi pembeda dengan orang yahudi. Dan dengan memakan kurma atau apa yang semakna dari yang manis-manis, agar mengembalikan penglihatan yang berkurang lantaran puasa,".
Berbuka puasa dengan yang manis tentu saja diperbolehkan. Sebab bagaimanapun tubuh tetap membutuhkan makanan manis agar gula darahnya stabil saat berpuasa, seperti yang dikutip dari Gizi Pedia. Asalnya jangan berlebihan.
Ditambah, kebiasaan makan yang buruk di bulan puasa, serta kesalahan dalam memilih makanan saat buka puasa dan sahur, bisa menghilangkan manfaat ini dan membawa efek sebaliknya.
Baca Juga: Perut Begah Setelah Buka Puasa Hari Pertama, Ini Kesalahan Makan yang Sering Dilakukan
Baca Juga: Endometriosis, Gangguan Reproduksi Wanita yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah beberapa kebiasaan berbahaya yang mungkin ingin kita hindari;
1. Makan junk food saat buka puasa dan sahurMemiliki sumber energi yang cukup selama hari-hari puasa adalah suatu keharusan. Namun, banyak orang memilih untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung sirup fruktosa tinggi, MSG (untuk penyedap rasa), natrium dan minyak berlebih yang dapat membawa masalah seperti penyakit jantung, kolesterol, dan lemak yang tidak diinginkan.Sebenarnya ada banyak pilihan makanan sehat yang sangat baik untuk berbuka puasa. Namun, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan berbuka puasa bersama di restoran junk food, yang ternyata berbahaya bagi kesehatan kita.Junk food, seperti keripik, mie instan, gorengan dan makanan kurang bergizi lainnya tidak akan menambah kebutuhan nutrisi .
Kita tidak akan memiliki cukup energi untuk berpuasa karena apa yang kita makan tidak mengandung banyak nilai gizi.
Namun, jika kita mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, kita akan merasa lebih kenyang, sehingga kita tidak perlu mengunyah dalam porsi besar sekaligus saat buka puasa dan sahur.2. Berbuka puasa dengan makanan berminyak atau banyak gulaMakanan yang digoreng mengandung minyak dalam kadar tinggi yang akan sulit dicerna, terutama jika memakannya disaat sahur.
Baca Juga: Hari Pertama Puasa, Begini 5 Tips Menjalani Puasa Agar Tubuh Tetap Fit
Baca Juga: Ini Cara Menyiasati Kantuk di Siang Hari Saat Puasa Minggu Pertama
Makanan yang mengandung banyak gula juga bisa berbahaya bagi tubuh kita. Solusinya? Gunakan pemanis alami seperti madu atau tebu atau makan buah-buahan, seperti kurma, untuk menggantikan makanan atau minuman manis. Makanan manis akan lebih cepat dicerna dan membuat kita lebih cepat merasa lapar. (*(