Find Us On Social Media :

Anak yang Berpuasa Untuk Pertama Kalinya Perlu Perhatian Ekstra dari Orangtua, Ini Alasannya

Perhatikan asupan makanan anak pada saat sahur dan berbuka.

GridHEALTH.id - “Begitu anak-anak dapat berpuasa (biasanya di atas 12 tahun), mereka harus berhati-hati dengan pola makan seimbang, minum cukup cairan, cukup tidur, dan berolahraga ringan,” kata Dr Shoaib Shahzad Khan, Kepala Departemen Pediatri dan Neonatologi di Rumah Sakit Spesialis Kanada di Dubai, Uni Emirat Arab di kutip dari Al Jazeera (14/04/2022).

“Anak-anak yang sakit dan anak-anak yang memiliki kondisi medis jangka panjang seperti diabetes mellitus remaja, penyakit jantung, penyakit metabolisme, dll harus menahan diri dari puasa,” sarannya.

Agar tetap sehat selama Ramadan, anak-anak harus mengonsumsi makanan dari kelompok makanan utama: roti dan sereal, susu dan produk susu, ikan, daging dan unggas, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.

“Karbohidrat olahan atau makanan cepat cerna hanya bertahan selama tiga hingga empat jam dan mungkin lebih baik dikonsumsi saat berbuka puasa, bukan sahur,  untuk mengembalikan kadar glukosa darah dengan cepat,” tambah Dr Khan.

Kebutuhan tubuh yang mendesak saat berbuka puasa adalah mendapatkan sumber energi yang mudah didapat berupa glukosa untuk setiap sel hidup, terutama sel otak dan saraf.

“Kurma dan jus adalah sumber gula yang baik dan cukup untuk membawa kadar glukosa darah rendah menjadi normal,” katanya.

Menurut Dr Khan, makanan terbaik untuk anak saat sahur adalah karbohidrat kompleks atau makanan yang lambat dicerna agar makanan bertahan lebih lama.

“Karbohidrat kompleks ini ditemukan dalam makanan yang mengandung biji-bijian dan biji-bijian seperti barley, gandum, oat, millet, semolina, kacang-kacangan, lentil, tepung gandum dan beras kasar,” katanya.

Minum air dan jus yang cukup antara buka puasa dan tidur untuk menghindari dehidrasi, dan untuk detoksifikasi sistem pencernaan, harus didorong pada anak-anak yang berpuasa, katanya.

Baca Juga: Anak Sudah Belajar Puasa, Perlukah Pemberian Suplemen di Kala Sahur?

Baca Juga: 3 Jenis Skincare Ini Jadi Produk Wajib Perawatan Wajah Untuk Lansia

Ayah dan ibunya juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan tidur yang cukup selama Ramadan.

Terkadang anak-anak menjadi hipoglikemik atau dehidrasi selama Ramadan. “Mereka mungkin menunjukkan kelelahan yang berlebihan atau mengeluh sakit kepala.

Gejala-gejala ini harus ditanggapi dengan serius dan diet serta asupan cairan mereka harus diperhatikan dengan cermat,” kata Dr Khan. (*)