GridHEALTH.id - Setidaknya ada 80 juta anak berusia kurang dari setahun yang berisiko menderita Difteri, Campak dan Polio selama pandemi Covid-19.
Data tersebut diketahui berdasarkan data Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (The Global Alliance for Vaccines and Immunisation/GAVI) serta UNICEF.
Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, kondisi ini disebabkan mengatakan capaian kepesertaan imunisasi dasar lengkap tahun 2020 sangat rendah.
Bahkan jadi yang terendah dalam kurun satu dekade terakhir.
"Cakupan imunisasi dasar lengkap pada 2020 merupakan yang terendah sepanjang kurun 2011-2020 sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19," ujarnya dalam acara virtual Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022.
Piprim mengungkap 68 dari 107 negara mengalami penundaan imunisasi rutin selama pandemi Covid-19.
Dimana 60 negara juga menunda kampanye vaksin, terutama Polio.
Di Indonesia, laju imunisasi rutin di seluruh daerah pun mengalami penurunan cakupan kepesertaan selama pandemi.
Dari data Kemenkes RI yang ada, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sariawan yang Terjadi pada Bayi, Cukup Lakukan Ini
Mulai dari difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
Berdasarkan profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional mencapai 83,3 %.