Find Us On Social Media :

Pasien Epilepsi Tidak Disarankan Berpuasa, Risiko Kejang Bakal Lebih Sering Terjadi

Pasien epilepsi tidak disarankan berpuasa.

Sebanyak 114 pasien epilepsi yang berpuasa selama Ramadan diteliti di

Dari 114 pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini, 38 pasien mengalami kejang dan salah satu dari pasien tersebut mengalami status epileptikus selama bulan Ramadan.

Ketika frekuensi kejang pasien ini selama Ramadan dibandingkan dengan dalam 1 tahun terakhir dan periode 3 bulan terakhir sebelum Ramadan, peningkatan yang signifikan secara statistik diamati.

Selain itu, ada peningkatan penting dalam risiko kejang pada pasien yang mengubah rejimen obat dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Baca Juga: Penyebab Radang Tenggorokan, dari Infeksi Virus Hingga Bronkitis

Baca Juga: Jamur Cordyceps Militaris Dipercaya Dapat Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh, Studi

Pada pasien yang menerima monoterapi atau politerapi, tidak terlihat perbedaan frekuensi kejang selama bulan Ramadan.

Kesimpulan dari penelitian, selama Ramadan, terjadi peningkatan frekuensi kejang pasien epilepsi.

Alasan paling penting untuk situasi ini adalah perubahan dalam farmakokinetik dan farmakodinamik obat, dan akibatnya, dalam kemanjurannya.

Para peneliti percaya bahwa pada pasien yang menerima monoterapi dan yang tidak mengubah rezim obatnya, peningkatan frekuensi kejang mungkin terkait dengan perubahan ritme harian, stres emosional, kelelahan, dan puasa sepanjang hari mereka.

Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak.

Baca Juga: Suplemen Zinc Untuk Terapi Tambahan Covid-19, Berapa Dosis yang Tepat?

Baca Juga: 5 Cara Alami Membersihkan Batu Ginjal, dari Lemon Hingga Air Kelapa

Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.Seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas.

Epilepsi dapat diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi dimulai saat masih anak-anak. (*)