Find Us On Social Media :

Sudah Tahu Belum, di Aplikasi PeduliLindingi Ada Fitur Baru, Canggih!

Ada fitur baru di aplikasi PeduliLindungi, sudah pada tahu belum? Canggih!

GridHEALTH.id - Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab dengan aplikasi PeduliLindungi.

Sebab semua orang kini harus memiliki akun PeduliLindungi untuk bisa beraktivitas.

Aplikasi PeduliLindungi ini dibuat pemerintah bukan untuk memata-matai gerak gerik masyarakat Indonesia.

PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan, yang tujuannya untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.

Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah, yaitu area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi COVID-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.

Nah, untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat di masa Pandemi Covid-19 ini, kini aplikasi PeduliLindungi memiliki fitur baru.

Fitur baru di PeduliLindungi diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan, namanya Sijejak.

Ini merupakan fitur pelacakan kontak yang memanfaatkan pertukaran sinyal bluetooth dari jarak dekat untuk mengidentifikasi kontak erat secara anonim.

Baca Juga: 5 Tips Lancar Ibadah di 10 Hari terakhir Ramadan Bagi Lansia

“Fitur ini membantu pengguna PeduliLindungi mendapatkan informasi lebih cepat saat dirinya terdeteksi sebagai salah satu yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19."

"Sehingga mereka dapat segera melakukan tes dan karantina mandiri,” kata Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji, Kamis, 10 Maret 2022 sebagaimana dikutip dari rilis Kemenkes.Setiaji menuturkan, Sijejak memanfaatkan pertukaran sinyal bluetooth dari jarak kurang dari dua meter untuk mengumpulkan data kontak erat di antara para pengguna aplikasi PeduliLindungi, dan menyimpannya di masing-masing telepon seluler maksimal selama 14 hari.Jika suatu saat pengguna Sijejak terdeteksi sebagai orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka sistem akan meminta persetujuan untuk mengunggah data pertukaran bluetooth yang telah disimpan.Setelah data terunggah, pengguna lain yang terdata kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif tersebut akan mendapatkan pemberitahuan dan imbauan untuk melakukan tes hingga karantina mandiri melalui aplikasi WhatsApp.Untuk diketahui, Setiaji menjamin privasi dan keamanan data pengguna tetap terlindungi saat menggunakan fitur Sijejak.“Selain pertukaran data terjadi secara anonim, semua data juga terenkripsi dan tidak ada informasi terkait identitas pribadi yang disimpan oleh sistem maupun disebar antarpengguna,” ujarnya.Dikutip dari laman faq.kemkes.go.id, cara kerja fitur Sijejak mengadopsi BlueTrace yang digunakan oleh aplikasi TraceTogether milik pemerintah Singapura.Fitur Sijejak dapat digunakan pada aplikasi PeduliLindungi versi 4.1.16 untuk pengguna Android 6.0 (Marshmallow) ke atas dan seluruh pengguna iOS.