Find Us On Social Media :

Tips Mudik Supaya Tidak Bawa Virus ke Kampung Halaman, Ingat Antibodi Baru Terbentuk 1-2 Minggu Pasca Vaksinasi

Saat mudik, masyarakat jangan sampai membawa virus Covid-19 ke kampung halaman.

GridHEALTH.id - Pemerintah Indonesia telah mengizinkan mayarakat untuk melakukan mudik lebaran 2022.

Karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, tentu kita masih perlu melakukan pencegahan penularan penyakit tersebut.

Jangan sampai kita justru membawa virus Covid-19 ke kampung halaman saat mudik.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, yang pertama harus diperhatikan adalah vaksinasi booster.

Ya, masyarakat diminta untuk tidak menunda vaksinasi booster agar saat mudik sudah tercipta antibodi dalam tubuh.

Perlu diketahui bahwa antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster.

Karenanya kita diimbau untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik sesuai jadwalnya.

Pemerintah memang sudah menyediakan pos layanan vaksinasi booster di jalur mudik untuk mempermudah pemudik mendapatkan vaksinasi tersebut tepat saat mudik lebaran.

Akan tetapi pemberian vaksinasi pada pos mudik itu baiknya sebagai upaya terakhir.

Baca Juga: Anak Di bawah Usia 5 Tahun Belum Dapat Giliran Divaksin Covid-19, Ini yang Dapat Dilakukan Untuk Melindungi Mereka dari Infeksi Virus Corona

Masyarakat dihimbau untuk tetap melakukan vaksinasi booster sebelum mudik supaya perlindungan imunitas sudah ada saat melakukan mudik.

Demikian imbauan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, pada laman sehatnegeriku.kemkes.go.id (14/4/2022).

“Kita mengimbau kepada masyarakat kalau kita mau mudik nyaman dan aman hendaknya segera vaksin booster, jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin,” ujarnya.

Selain itu, selama mudik juga masyarakat diimbau untuk selalu disipln menjalankan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap kesempatan, terutama saat merayakan Idul Fitri 1443 H.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, mengingatkan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat yang mudik ke kampung halaman akan berdampak pada meningkatnya potensi penularan dari interaksi pemudik saat bersilaturahmi.

"Saya ingin kembali mengingatkan bahwa kita masih perlu untuk tetap waspada dengan senantiasa menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang kita jalani," kata Wiku dikutip dari laman covid19.go.id (19/4/2022).

Sangat diharapkan dalam lebaran tahun ini, masyarakat seharusnya sudah belajar banyak dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya.

Karena, kenaikan kasus kerap terjadi setelah periode libur panjang.

Bahkan, akibatnya akan terjadinya gelombang kasus yang sejauh ini sudah terjadi sebanyak 3 kali di Indonesia.

Baca Juga: Dokter Membolehkan Pasien Covid-19 dengan Komorbid Ikut Puasa Ramadan

Dan semuanya terjadi paska periode libur panjang.

Setidaknya terdapat 3 hal yang menjadi dasar kehati-hatian yang harus dipahami masyarakat.

Pertama, kegiatan silaturahmi saat Idul Fitri nanti, banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan.

Seperti kelompok lansia, anak-anak, dan penderita komorbid.

Kedua, risiko lebih besar untuk terpapar virus bagi masyarakat setelah perjalanan jauh, serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi.

Ketiga, keberadaan kasus tanpa gejala akan menjadi sumber penularan.

Tentunya, meningkatkan kewaspadaan dengan lebih berhati-hati dan jangan sampai merasa terlampau aman.

Sehingga masyarakat malah melakukan hal-hal berisiko yang dapat menyebabkan lonjakan kasus.

Masyarakat diharapkan tetap bertanggung jawab dan disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan, menjadi kunci utama agar virus tidak meluas saat masa lebaran tahun ini.

"Ingat, meskipun vaksin dapat menjaga kita dari keparahan gejala, risiko perawatan di rumah sakit, hingga kematian, namun virus yang ada di tubuh kita masih berpotensi menulari orang lain," imbau Wiku.

"Mari kita cegah agar jangan sampai kita terpapar virus sama sekali, dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Mudik aman, jangan bawa virus pulang," pungkas Wiku.(*)

Baca Juga: Anak Di bawah Usia 5 Tahun Belum Dapat Giliran Divaksin Covid-19, Ini yang Dapat Dilakukan Untuk Melindungi Mereka dari Infeksi Virus Corona