Find Us On Social Media :

Pertolongan Saat Bayi, Balita, dan Anak Tersedak, Caranya Berbeda

Gejala tersedak dan pertolongan yang harus segera diberikan pada bayi, baloita, dan anak yang mengalaminya.

GridHEALTH.id - Tersedak bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

Bayi, balita, dan anak, paling sering tersedak.

Hati-hati, jika mereka tersedak jangan dianggap biasa, bisa berbahaya, bahkan risikonya kematian.

Karenanya orangtua dan orang dewasa perlu mengetahui cara menolong bayi, balita, dan anak saat tersedak, seperti berikut ini seperti dilansir dari artikel DR. Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.A(K). M. Kes di laman idai.or.id (21/8/2017).

Gejala Tersedak

Saat bayi, balita, anak menunjukan gejala tersedak, artinya mereka butuh pertolongan segera.

* Gangguan nafas tiba- tiba dengan batuk dan sulit bicara.

Jika ini terjadi kita harus mencurigai makanan atau mainan kecil.

Kemudian amati keparahan sumbatan jalan nafas dengan menilai apakah korban bisa batuk dengan efektif.

Baca Juga: Kematian RA Kartini Masih Misteri, Hingga Kuat Dugaan Alami Preeklamsia

* Batuk yang tidak efektif adalah batuk yang tidak bersuara disertai kesulitan bernafas, kebiruan, dan penurunan kesadaran.

Batuk yang efektif adalah batuk yang keras tanpa disertai kesulitan bernafas dan responsif. Anak yang batuk efektif juga bisa merespons pertanyaan dengan tangisan atau jawaban verbal.

PertolonganJika bayi tersedak, tidak bisa batuk efektif, dan masih sadar penuh, lakukan 5 hentakan (back blow) dengan cukup kuat menggunakan pangkal telapak tangan di punggung di antara dua tulang belikat.

Penolong memposisikan bayi telungkup dengan kepala lebih rendah dan penolong berlutut atau duduk di kursi sehingga dapat menopang bayi di pangkuannya dengan aman.

Untuk bayi, topang kepala dengan ibu jari di satu sisi rahang dan yang lain menggunakan satu atau dua jari tangan yang sama tanpa menekan jaringan lunak di bawah rahang.

Untuk anak usia di atas 1 tahun, kepala tidak perlu ditopang secara khusus.Jika manuver back blow gagal, lakukan 5 entakan dada (chest thrust) pada bayi.

Penolong memosisikan bayi telentang dengan kepala lebih rendah mengarah ke bawah.

Baca Juga: Waspada Klaim Suplemen dan Obat Covid-19, Ini Faktanya di Ungkap Ahli

Supaya lebih aman, sebaiknya penolong meletakan punggung bayi di lengan yang bebas dan menopang ubun – ubun dengan tangan, kemudian topang lengan dengan paha.

Identifikasi lokasi chest thrust  di tengah – tenagh tulang dada, lakukan entakan dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah). Jika benda asing belum keluar, ulangi tindakan dari awal.Pada anak usia di atas 1 tahun, untuk mengeluarkan benda asing bila anak sadar dapat dilakukan dengan cara manuver Heimlich.

Penolong berdiri di belakang korban dan meletakan letak lengan di bawah lengan korban mengelilingi pinggangnya. Tangan penolong dikepalkan dan diletakan di antara pusar dan tulang dada penderita.

Raih kepalan tangan dengan tangan lainnya dan entakan ke arah atas dan belakang tubuh penderita sebanyak 5 kali.Bila korban mengalami sumbatan jalan nafas dan tidak sadar, lakukan bantuan hidup dasar, dan segera memanggil layanan gawat darurat.

Bantuan hidup dasar versi CAB (kompresi dada, jalan nafas, bantuan nafas) dilakuakan dengan memberikan kompresi dada sebanyak 30 kali tanpa perlu memeriksa nadi, dilanjutkan dengan pemberian 2 kali bantuan nafas, dilakukan sebanyak 5 siklus ( 2 menit ).

Jika mulut korban terbuka, periksa posisi benda asing dan keluarkan jika memungkinkan.

Mencegah Tersedak

Baca Juga: Tips Mudik Supaya Tidak Bawa Virus ke Kampung Halaman, Ingat Antibodi Baru Terbentuk 1-2 Minggu Pasca Vaksinasi

Beberapa tindakan untuk mencegah tersedak pada anak adalah memotong makanan menjadi bagian yang kecil, memasak makanan yang keras sampai lunak, mengawasi anak saat makan, menghindarkan benda kecil dari jangkauan bayi, membuang mainan yang rusak, memberikan mainan pada anak sesuai dengan usia yang direkomendasikan.Matikan juga TV, komputer, atau ponsel saat anak sedang makan karena tersedak dapat terjadi ketika anak teralih perhatiannya oleh hal lain.

Hal yang paling penting adalah pelajarilah bantuan hidup dasar sehingga selalu siap pada berbagai keadaan.(*)

Baca Juga: Sudah Tahu Belum, di Aplikasi PeduliLindingi Ada Fitur Baru, Canggih!