Vaksin mRNA kini Masuk Uji Klinis Fase 1 untuk Jadi Vaksin HIV

Vaksin HIV sudah masuk uji klinis fase 2.

Vaksin HIV sudah masuk uji klinis fase 2.

GridHEALTH.idHIV hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam jiwa, karena menyerang sistem kekebalan tubuh.

Kondisi ini disebabkan oleh virus human immunodeficiency, yang jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan terjadinya AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, pada 2020 lalu terdapat sekitar 680.000 orang yang meninggal dunia karena HIV dan 1,5 juta orang tertular penyakit tersebut.

Seseorang yang tertular HIV, akan menunjukkan gejala seperti demam, ruam, keringat malam hari, nyeri otot, sakit tenggorokan, kelelahan, hingga luka mulut yang bertahan selama beberapa minggu.

Dilansir dari laman CDC, HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penggunakan jarum suntik bersamaan, dan ibu kepada anak yang dilahirkan atau diberi ASI.

Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa digunakan untuk mengatasi HIV. Orang yang sudah tertular, harus menjalani sisa hidupnya dengan penyakit ini.

Namun, ada obat HIV yakni antiretroviral therapy (ART), yang dapat memperpanjang usia dan mencegah penularan kepada orang lain.

Para ilmuwan pun masih berusaha untuk menciptakan vaksin HIV, yang nantinya dapat digunakan untuk mencegah infeksi atau mengobati orang-orang yang sudah terinfeksi.

Uji Klinis Vaksin HIV

Baca Juga: Wanita di AS Dikabarkan Sembuh dari HIV Usai Transplantasi Sel Punca, Apa Itu?

Dilansir dari laman nih.gov, pada Maret lalu ilmuan dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), bagian dari National Institutes of Health, mereka melakukan uji klinis fase 1 untuk mengevaluasi tiga vaksin HIV berdasarkan platform RNA (mRNA).

Uji coba ini dilakukan di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle, Amerika Serikat.