Dalam sebuah penelitian di National Center for Biotechnology Information, menunjukkan bahwa hepatitis dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Di penelitian tersebut, dilibatkan sekitar 65 orang partisipan yang terdiri dari 30 orang sehat dan 35 orang lainnya merupakan pasien hepatitis.
Pada kelompok yang kesehatannya terkontrol, terdapat 11 orang perempuan dan 19 laki-laki, dengan usia rata-rata 32 tahun.
Sedangkan pada kelompok pasien hepatitis, empat orang didiagnosis hepatitis B dan 31 sisanya menderita hepatitis C.
Hasilnya menunjukkan, bahwa terdapat penurunan kualitas hidup pada 35 orang penderita hepatitis, dibandingkan merkaa yang kesehatannya terkontrol.
Melansir news.unair.ac.id, penuruana kualitas hidup pasien hepatitis B dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya berasal dari dukungan orang-orang terdekat.
Pasien hepatitis B dengan kualitas hidup buruk, tingkat keparahannya juga akan semakin memburuk, terutama pada orang-orang yang baru didagnosisi dan mengalami keterlambatan pengobatan.
Baca Juga: Pengobatan Hepatitis, Penyakit Infeksi yang Buat Hati Meradang
Peneliti dari divisi Gastroentero-Hepatologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga, meneliti kualitas hidup penderita hepatitis B dengan profesi yang dijalaninya.
Pasien hepatitis B yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, mempunyai kualitas hidup lebih baik dibanding mereka yang bekerja sebagai karyawan.
Selain berkaitan dengan profesi, kualitas hidup pasien hepatitis juga dipengaruhi oleh pengobatan yang dijalaninya.
Pasien hepatitis B yang mendapatkan pengobatan sesegara mungkin setelah didiagnosis, mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.
Usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan mempunyai hubungan yang erat dengan kualitas hidup penderita hepatitis.(*)
Baca Juga: Kopi Sachet Mengandung Viagra, Pantes Laku keras Walau Brand Baru