Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Di China Kembali Meledak, Ternyata Ini Gara-garanya

Kasus Covid-19 di China kembali tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Airfinity -perusahaan analisis kesehatan berbasis di London- mengatakan hampir 19% orang China di atas usia 60 tahun tidak divaksinasi pada pertengahan Maret.

Dengan ini, dapat dikatakan tingkat vaksinasi pada orang tua di China rendah.

Menurut Airfinity, jika Omicron menyebar ke seluruh China, itu bisa menyebabkan 1 juta kematian dalam tiga bulan.

Merujuk negara lain seperti Australia, Selandia Baru, dan Singapura, negeri-negeri itu bisa keluar dari strategi "nol Covid" setelah angka vaksinasi manula sangat tinggi.

Yang belum divaksin masing-masing hanya 1,2%, 0,6%, dan 0,4% dari populasi di atas 60 tahun.

Sebelumnya WHO sendiri mengaku tengah memantau ketat China, terkait kenaikan kasus.

WHO melihat ada beberapa aspek yang dilihat mulai dari varian, vaksin, vaksinasi dan kondisi lapangan.

Melihat hal itu, penting untuk dipahami bahwa vaksin Covid-19 sendiri sampai saat ini masih menjadi salah satu yang efektif dalam mencegah keparahan dan penyebaran penyakit tersebut.

Menurut laman nhs.uk (30/3/2021), bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)

Baca Juga: Kondisi di China Makin Parah, Warga Wajib Tes Covid Sebanyak Tiga Kali