"Wanita hamil di atas usia 40 tahun menghadapi berbagai resiko keguguran dan cacat lahir, atau akan mengalami anomali kromosom seperti down syndrome," ucap Karen Thies, DO, seorang Health Care Obstetrician di MU Health.
Risiko-risiko ini memang tidak sepenuhnya akan terjadi setiap wanita, namun perlu pencegahan sesuai anjuran dokter terutama pada wanita hamil di atas usia 40 tahun.
“Hampir semua pasien saya yang hamil di atas usia 40 tahun ke atas memeriksa anomali kromosom karena mereka ingin siap secara psikologis,” tambah Thies.
Tes pertama dapat dilakukan pada trimester pertama kehamilan, dan jika potensi anomali terdeteksi, tes konfirmasi dapat dilakukan setelah 16 minggu.
Dalam jurnal Public Library of Science (PLOS), disebutkan bahwa terjadi penurunan yang tajam terhadap kemampuan wanita untuk hamil secara alami di atas usia 40 tahun.
Di usia ini, peluang wanita untuk hamil setelah 3 bulan mencoba adalah sekitar 7 %.
Ini karena seiring waktu, jumlah dan kualitas telur akan menurun.
Sel telur yang lebih tua ini bisa memiliki lebih banyak masalah pada kromosomnya, sehingga meningkatkan kemungkinan memiliki bayi dengan cacat lahir.
Saat kehamilan berlanjut, wanita hamil di atas usia 40 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait kehamilan.
Adapun bahaya yang bisa dialami meliputi:
1. Meningkatnya risiko kelahiran prematur.