Find Us On Social Media :

Cuaca dan Suhu Panas di Indonesia Bukan Karena Gelombang Panas, Tapi Karena Hal ini

Gelombang panas di Indonesia?

GridHEALTH.id - Cuaca panas kali ini yang melanda dunia, adalah gelombang panas paling intens yang pernah ada di seluruh dunia.Menurut hasil penelitian yang dipimpin oleh University of Bristol, juga menunjukkan perubahan iklmim yang terjadi saat ini dan dimasa depan menjadi penyebab cuaca lebih panas.

Asal tahu saja, gelombang panas Amerika Utara bagian barat musim panas lalu, memecahkan rekor dengan suhu tertinggi di Kanada sepanjang masa, sebesar 49,6 °C di Lytton, British Columbia, pada 29 Juni mendatang diperkirakan bisa meningkat 4,6 °C dari puncak sebelumnya.Temuan baru di Science Advances, mengungkap ada lima gelombang panas lain di seluruh dunia yang lebih parah. Sayang temuan tersebut tidak dilaporkan.

Adapun mengenai gelombang panas kali ini yang sebabkan cuaca menjadi panas, papar Penulis utama peneltian tersebut, ilmuwan iklim Dr Vikki Thompson di University of Bristol, gelombang panas baru-baru ini terjadi di Kanada dan Amerika Serikat mengejutkan dunia."Kami menunjukkan ada beberapa gelombang panas ekstrem yang lebih besar dalam beberapa dekade terakhir," ujarnya dilansir laman Sciencedaily, Senin (9/5/2022).Ini sudah tentu salah satu peristiwa cuaca ekstrem yang paling merusak.Gelombang panas Amerika Utara bagian barat adalah peristiwa cuaca paling mematikan yang pernah terjadi di Kanada, yang mengakibatkan ratusan kematian, juga kebakaran hutan, hingga kerusakan infrastruktur yang luas dan hilangnya hasil panen.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Saat itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.Fenomena Gelombang Panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti wilayah Eropa dan Amerika, yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Bagaimana dengan di Indonesia?Cuaca Panas di IndonesiaAdapun cuaca panas yang belakangan ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terlebih di DKI Jakarta dan beberapa kota lainnya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dikarenakan wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.“Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan tertulis pada Ahad, 8 Mei 2022.Pada waktu ini pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah ini dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.“Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan gelombang panas,” kata Guswanto, dilansir dari Tempo.co (8/05/2022).

Baca Juga: Solusi Saat Cuca Panas Seperti Sekarang Ini, Waspadai Dehidrasi dan Ini Cara Mencegahnya

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Saat itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.Fenomena Gelombang Panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti wilayah Eropa dan Amerika, yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum historis di Indoensia saat ini terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36.1 derajat Celsius dengan suhu tertinggi hingga 36.1 derajat Celsius, yang terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan.Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8 derajat Celsius di Palembang pada 2019, sedangkan di Mei sekitar 38.8 derajat Celsius di Temindung Samarinda pada 2018.BMKG memprediksi kondisi suhu panas terik pada siang hari masih akan terjadi hingga pertengahan Mei.

Dalam kondisi suhu panas terik ini, BMKG mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan dan agar tidak dilanda dehidrasi.

* Tidak keluar rumah jika tidak perlu.

* Cukupi kebutuhan air minum penting.

* Makan buah, jangan dilupakan.(*)

Baca Juga: Solusi Saat Cuca Panas Seperti Sekarang Ini, Waspadai Dehidrasi dan Ini Cara Mencegahnya