Find Us On Social Media :

Waspada KLB Rabies, Ini Lokasi Zona Merah Penyakit Anjing Gila

KLB rabies di Bali

GridHEALTH.id - Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies.

penularannya melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang terinfeksi rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing.

Pada 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda).

Di Provinsi Bali Penyakit rabies muncul kembali pada tanggal 14 Nopember 2008, menimpa seorang warga Banjar Giri Darma – Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Badung dan sampai sekarang penyakit rabies perlu diwaspadai.Saat ini Kabupaten Jembrana, Bali, menyandang status kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Hal ini seiring banyaknya temuan anjing yang positif terinfeksi rabies di kabupaten itu.

"Sudah 108 kasus positif anjing rabies yang dilaporkan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Minggu (22/5/2022), dilansir dari InewsBali (23/05/2022).

Angka itu melonjak drastis dibandingkan tahun lalu sebanyak 66 kasus positif, tahun 2020 (5 kasus positif) dan 2019 (10 kasus positif).

Baca Juga: Terdeteksi di 12 Negara, Ini Beda Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa

Di Jembrana dari 51 desa dan kelurahan, saat ini sudah ada 29 desa/kelurahan yang masuk kategori zona merah kasus rabies.

Populasi anjing di Jembrana saat ini tercatat sebanyak 46.955 ekor.

Dari jumlah itu, baru sekitar 28 persen anjing yang sudah divaksin.

Untuk menekan meluasnya kasus rabies, Sutama mengatakan saat ini sedang gencar dilakukan eliminasi anjing. "Dari sampel yang kita tes, hasilnya selalu positif," ungkapnya.Untuk diketahui, melansir laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali, morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan lebar 75 nm.

Komposisi dari virus ini antara lain Ribo Nucleic Acid (RNA) rantai tungga, lipid, karbohidrat dan protein.

Sifat Virus Rabies. Virus rabies meliputi sifat fisik dan sifat kimia. Sifat Fisik :

1. Pemanasan pada suhu 60o C selama 5 menit akan mematikan virus ;

2. Virus akan mati bila kena sinar ultraviolet;

Baca Juga: CDC Ungkap Bukti Baru, Benarkah Hepatitis Akut Dipicu Oleh Adenovirus?

3. Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup;

4. Pada suhu – 4o C (minus 4 °C) virus dapat bertahan hidup sampai berbulan-bulan.

Sifat Kimia:

1. Dapat diinaktifkan dengan propiolakton, phenol, halidol azirin, zat pelarut lemak, dll;

2. Tahan hidup beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu kamar;

3. Virus rabies bila disimpan didalam larutan glycerin pekat pada suhu kamar, dapat bertahan- berminggu-minggu;

4. Pada glycerin 10 %, virus akan cepat mati;

5. Cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak seperti air sabun, detergent, chloroform, ether dll.

Masa Inkubasi dan Sumber Penularan Penyakit Rabies

Baca Juga: Healthy Move, Mengecilkan Perut Lebih Cepat Dengan Jalan Kaki, Ini Triknya

Masa inkubasi (masa masuknya virus kedalam tubuh manusia / hewan sampai menimbulkan gejala penyakit) adalah:

* Masa inkubasi pada hewan antara 3 – 8 minggu,

* masa inkubasi pada manusia bervariasi, biasanya 2 – 8 minggu, kadang- kadang 10 hari sampai 2 tahun, tetapi rata- rata masa inkubasinya 2 – 18 minggu.(*)

Baca Juga: Manfaat Habbatusauda, Tingkatkan Imunitas Tubuh Hingga Lawan Alzheimer