GridHEALTH.id – Kasus infeksi monkeypox atau cacar monyet kembali bertambah. Inggris melaporkan adanya penambahan kasus konfirmasi, pada Senin (23/05/2022) kemarin.
Badan Kemanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengonfirmasi adanya tambahan kasus cacar monyet sebanyak 36 pasien. Sejak terdeteksi pada 7 Mei lalu, total warga Inggris yang terinfeksi virus ini sebanyak 56.
Dilansir dari The Guardian, Selasa (24/05/2022), Skotlandia pada hari yang sama juga mengonfirmasi kasus cacar monyet pertamanya.
Para pasien cacar monyet menjalani isolasi di rumah sakit ataupun rumah. Selain itu, mereka juga diminta tidak melakukan kontak fisik, terutama pada orang yang rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.
“Bersamaan dengan laporan kasus lebih lanjut yang diidentifikasi di negara lain secara global, kami terus mengidentifikasi kasus tambahan di Inggris,” kata Dr Susan Hopkins, kepala penasihat medis di UKSHA.
“Terima kasih kepada semua orang yang telah maju untuk menguji dan mendukung upaya pelacakan kontak kami, Anda membantu kami membatasi penyebaran infeksi ini,” sambungnya.
Di Amerika Serikat, infeksi ini telah dilaporkan dari beberapa negara bagian seperti Utah, New York, Massachusetts, dan Florida.
Austria, Selandia Baru, dan Israel menjadi negara terbaru yang melaporkan kasus cacar monyet. Sehingga saat ini, sudah ada 15 negara di luar Afrika yang mendeteksi penyakit tersebut, dengan total 100 kasus.
Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan terkait kondisi ini. Mereka memprediksi bahwa kasus cacar monyet akan semakin bertambah dan ditemukan di berbagai negara.
“Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala,” kata WHO dikutip dari Reuters, Selasa (24/05/2022).
Padahal sebelumnya cacar monyet merupakan penyakit endemik yang ditemukan di wilayah barat dan tengah Afrika.
Walaupun diprediksi akan semakin meluas, tapi WHO yakin bahwa wabah penyakit ini bisa dikendalikan.
“Ini adalah situasi yang dapat dikendalikan, terutama di negara-negara di mana kita melihat wabah ini terjadi di seluruh Eropa, juga di Amerika Utara. Kita bisa menghentikan penularan dari manusia ke manusia,” kata Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin WHO untuk penyakit emerging.
Dr Nick Phin, direktur ilmu kesehatan masyarakat dan direktur medis di Public Health Scotland, mendorong masyarakat yang mendapati ruam seperti lepuh yang tidak biasa di tubuh untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain.
Kemudian, apabila merasa khawatir, maka segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas layanan kesehatan.
Cacar monyet tidak menular dengan mudah ke orang-orang. Diketahui penularan virus monkeypox bisa terjadi jika seseorang melakukan kontak fisik yang erat dengan seseorang yang terinfeksi.
Namun, orang-orang yang masuk dalam kategori kelompok rentan tetap perlu mendapatkan perlindungan lebih.
Adapun gejala yang perlu diwaspadai, yakni demam, sakit kepala, mengigil, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan. Ruam biasanya muncul 1-5 hari setelah gejala pertama terasa.
Baca Juga: Cacar Monyet Menjangkiti Pasangan Gay dan Biseksual, Ini Keterangan Ahli