Find Us On Social Media :

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Jokowi Sempat Menjenguk Setelah Buya Terkena Serangan Jantung

Jokowi saat menjenguk Buya Syafii di kediamannya.

GridHEALTH.id - Dalam keterangan resmi di website Muhammadiyah.or.id diinformasikan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia.

Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada hari ini, Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah 1998-2005 ini meninggal dalam usia 86 tahun.

Buya Syafii dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping sejak Sabtu (14/5/2022) karena mengalami sesak nafas.

Alhamdulillah, pada tanggal 18 Mei 2022, kondisi Buya Syafii sempat membaik.

"Sudah ada perbaikan. Sudah enggak begitu sesak," ujar Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faesol, dikutip dari Kompas.com (27/5/2022).

Tapi Allah SWT berkejendak lain.

Hari ini Allah SWT memangil pulang Buya Syafii dengan tenang dan damai.

Untuk diketahui, riwayat sakit Buya Syafii diketahui menderita sakit jantung.

Baca Juga: Malnutrisi Pada Pasien Rawat Inap Cenderung Tinggi di Indonesia, Ini Penyebabnya

Malah pada Maret 2022 lalu, Buya Syafii diketahui terkena serangan jantung ringan.

Saat itu dia sempat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.

Setelah dirawat selama sekitar 2 pekan, kondisi Buya Syafii akhirnya membaik dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Saat berada di rumah, Buya Syafii sempat menerima kunjungan dari Presiden Joko Widodo yang datang menjenguk, pada Sabtu (26/3), dilansir dari Detik.com (27/5/2022).

"Siang hari ini saya menjenguk Buya Syafii Maarif. Alhamdulillah beliau saat ini dalam keadaan sehat walafiat. Saya mendengar beliau beberapa hari, beberapa minggu yang lalu dirawat di rumah sakit," kata Jokowi dalam keterangan pers yang dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (26/3/2022).

Kronologis Meninggalnya Buya Syafii

Buya Stafii mengalami henti jantung sebelum meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Jumat (26/5).

Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah RS PKU Muhammadiyah Gamping Dr. Evita Devi Noor Rahmawati menjelaskan kondisi Buya Syafii sejak dirawat di rumah sakitnya, 14 Mei 2022 lalu.

"Serangan jantung pertama sekitar Maret, lalu pulang. Tanggal 14 Mei, masuk lagi," kata Evita di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.

Baca Juga: Putra Ridwan Kamil Hilang Terseret Arus Sungai, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Tenggelam

Sejak saat itu tim dari RS PKU Muhammadiyah dan tim medis kepresidenan berkoordinasi mengupayakan kateterisasi jantung untuk Buya Syafii.

"Ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantungnya ini sudah sulit, sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras dan memang sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi bypass," jelas Evita, dikutip dari CNNIndonesia (27/5/2022).

"Sehingga kami dari tim medis, dari dokter jantung, dari tim dokpres pun, dokter jantung dari dokpres pun sudah ke sini sendiri dan melihat sendiri. Kita memutuskan untuk dilakukan pengobatan yang optimal dulu," sambungnya.

Pengobatan ini, menurut Evita, membuahkan hasil positif. Kondisi Buya Syafii mulai stabil dan alat bantu pernafasan pun mulai dilepas.

"Fisioterapi, bahkan kita sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," imbuh Evita.

Akan tetapi, pada Kamis (25/5) malam Buya Syafii mengeluhkan sesak nafas. Hasil evaluasi tim medis, pasien mengalami serangan jantung ulang dan dilakukan penanganan sesuai prosedur standar.

"Semalaman sudah mengeluhkan, merasa tidak nyaman, namun ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung. Kita lakukan resusitasi, kita lakukan pengobatan dan resusitasi jantung dan paru selama kurang lebih satu jam karena henti jantung," paparnya.

Jantung Buya Syafii kembali berdenyut, usai upaya satu jam penanganan itu. Namun demikian, lantaran kondisi sumbatan yang sudah terlampau berat maka henti jantung kembali terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU.

"Pertolongan kembali, resusitasi kembali kita lakukan, namun pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal. Sehingga kami nyatakan meninggal dunia," jelasnya.(*)

Baca Juga: Pijat Kaki Bisa Membuat Kita Cepat Tidur Nyenyak, Coba Yuk Malam Ini