Find Us On Social Media :

CDC Temukan Gejala Covid-19 Muncul Lagi Selesai Penggunaan Antivirus Paxlovid

Kambuhnya gejala Covid-19 setelah penggunaan antivirus Paxlovid.

GridHEALTH.idPaxlovid adalah antivirus produksi Pfizer, yang digunakan dalam pengobatan Covid-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat belum lama ini menemukan adanya risiko gejala Covid-19 muncul kembali beberapa hari, setelah sempat membaik usai meminum Paxlovid.

Menurut CDC, obat Covid-19 tersebut direkomendasikan untuk pengobatan tahan awal, di mana gejala yang dirasakan ringan hingga sedang.

Meski begitu, para ahli menekankan bahwa fenomena “Paxlovid rebound” ini bukan berarti menunjukkan antivirus tersebut tidak efektif.

“Paxlovid masih bekerja untuk membuat Anda keluar dari ruamh sakit, dan itulah tujuannya,” kata William Schaffner, M.D., profesor kedokteran pencegahan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, dikutip dari AARP, Senin (30/5/2022).

Uji klinis menemukan bahwa Paxlovid menurunkan risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 sebesar 90 persen.

Lantas, mengapa sejumlah pasien melaporkan setelah sempat hilang gejala Covid-19 muncul kembali?

Alasan jelas mengenai hal tersebut belum diketahui dan masih dipelajari. Sebagian data bersifat anekdot.

Ashish Jha, M.D., koordinator respon Covid-19 untuk Gedung Putih mengatakan bahwa kekambuhan pasca-Paxlovid adalah sesuatu yang diperhatikan dengan sangat hati-hati.

Baca Juga: Pembekuan Darah di Paru-Paru, Komplikasi Tidak Biasa Pasca Covid-19 yang Dapat Merusak Kesehatan

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa meskipun gejalanya muncul kembali, tapi kondisinya tidak berat sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Hal yang perlu digaris bawahi lagi, yakni gejala yang cenderung hilang dalam waktu tiga hari perawatan tambahan, kata CDC, Selasa (24/5/2022).