Memang benar hormon yang sama seperti di air mani, yaitu hormon prostaglandin, digunakan untuk menginduksi persalinan di rumah sakit, tapi yang digunakan para dokter adalah versi sintetiknya dengan konsentrasi lebih tinggi ketimbang yang ada di air mani.
Jika air mani pria memiliki konsentrasi yang sama tingginya, maka dokter akan menyarankan semua pasien untuk menjauhi hubungan seks selama masa kehamilan.
2. Penetrasi bahayakan janin
Apakah Moms tahu kalau vagina akan melonggar saat hubungan seks berlangsung?
Vagina akan secara alami menciptakan jeda beberapa sentimeter antara penis dan serviks (gerbang masuk ke uterus), dan hal ini juga berlaku jika si pria memiliki ‘Mr. P’ yang besar sekalipun.
Plus, serviks akan ditutup dan disegel dengan lendir tebal untuk melindungi si bayi.
Dan bayi kita berada di kantung ketuban di dalam uterus untuk menjaga bayi tetap aman dan nyaman.
Baca Juga: Penyakit Hati, Jantung dan Diabetes Bisa Disebabkan Kelebihan Zat Besi
3. Pendarahan usai berhubungan intim tanda kerusakan pada janin
Timbulnya sedikit bercak darah mungkin akan membuat kita panik, tapi jangan takut jika bercak tersebut timbul selama atau sesudah melakukan hubungan seks.
Itu adalah hal yang sangat umum terjadi, dan ada penjelasannya.
Selama masa kehamilan, serviks menjadi sangat lentur, lembut, dan sensitif terhadap sentuhan apapun dan bisa sebabkan pendarahan.