Find Us On Social Media :

Sore Hari Adalah Waktu Ideal Untuk ke Dokter Gigi, Kata Para Ahli

Ke dokter gigi sebaiknya dilakukan sore hari, saran para ahli.

GridHEALTH.id - Ada saran jitu kapan waktu tepat untuk mengunjungi dokter gigi, terutama bagi mereka yang enggan atau takut melakukan pemeriksaan.

Adalah dokter gigi Jochen H. Schmidt yang berpraktik di Cologne, Jerman yang menyarankan, "Datanglah pada sore hari, karena pada jam ini pasien merasa lebih sedikit rasa sakit yang disebabkan oleh suntikan dan pengeboran."

Ini karena endorfin dan opioid yang menghambat rasa sakit, yang diproduksi otak dalam jumlah yang sangat besar, lebih banyak muncul di sore hari.

Hingga efek anestesi kemudian akan bekerja sedikit lebih baik dan, di atas segalanya, bertahan sedikit lebih lama.

Menurut beberapa perkiraan, sekitar 12% populasi memiliki rasa takut pada dokter, sementara pada anak-anak sebanyak 19%, meskipun pasien dengan iatrofobia (takut ke dokter) yang parah.

Baca Juga: Campuran Lada, Kemangi dan Kunyit Ternyata Ampuh Mengusir Sakit Gigi

Baca Juga: Healthy Move, Ini Alasannya Mengapa Remaja Perlu Rutin Berolahraga

Para ahli mengatakan masalahnya sering kali semakin lama iatrofobia menunda ke dokter, semakin buruk kondisinya.

Oleh karena itu prosedur medis menjadi lebih tidak menyenangkan jika mereka akhirnya menemui dokter, yang hanya membenarkan dan meningkatkan ketakutan mereka, jadi sebuah lingkaran setan.

Untungnya, iatrofobia umumnya dapat disembuhkan dengan terapi perilaku kognitif. Pasien dan terapis menganalisis urutan kejadian dalam operasi dokter seolah-olah dalam gerakan lambat. Setelah itu, pasien secara bertahap terpapar pada pemicu ketakutannya.

Dokter gigi khususnya sekarang menawarkan untuk merawat pasien yang ketakutan dengan anestesi umum atau hipnosis.

Teknik relaksasi atau gangguan seperti musik atau film juga dapat membantu. Dan penting bahwa pasien yang menghadapi operasi tidak menekan rasa takut mereka. (*)

Baca Juga: Jangan Musuhi Kolesterol, Karena Ini Manfaatnya Untuk Kesehatan

Baca Juga: Kerusakan Saraf, Salah Satu Komplikasi Diabetes Paling Dikhawatirkan