Kementerian Kesehatan, pada Selasa (31/5/2022) kemarin, datang ke lokasi kejadian dan mengambil sampel dari beberapa tikus yang tertangkap.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui, apakah ada kemungkinan penyakit yang dialami delapan orang warga tersebut ditularkan dari hewan atau penyakit zoonosis.
“Diambil sampel darah dan hati atau ginjalnya. Sebelum ada pembedahan (tikus), itu juga dilakukan seperti swab dari mulut dan anus,” tuturnya.
Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes mengatakan, bahwa memang ada delapan orang pasien yang diduga sakit karena virus dari tikus.
Untuk sementara waktu, bakteri Leptospira sp, diduga menjadi pemicu warga jatuh sakit. Tikus menjadi salah satu pembawa bakteri tersebut.
Akan tetapi, dugaan tersebut masih belum bisa dikonfirmasi karena pihak Kemenkes masih melakukan penelusuran lebih lanjut dengan tim epidemiologis.
“Masih sementara dilakukan penyelidikan epidemiologi tim Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Info awal tadi tim penyelidikan ternyata 8 orang tadi gejalanya mengarah ke chikungunya atau DBD bukan leptospirosis,” kata Maxi, dikutip dari Detik.com, Kamis (2/6/2022).
Baca Juga: Tikus Sebarkan Lebih dari 35 Penyakit Infeksi pada Manusia, Penularan Bisa Melalui Penciuman
Namun ia menegaskan, penyebab pasti dari penyakit ini masih perlu dipelajari lebih lanjut oleh para ahli.
Melansir CDC, bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi, yang bisa mencemari air atau tahan dan bertahan hidup selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Penularan kepada manusia bisa terjadi melalui urin atau cairan tubuh lainnya yang berasal dari hewan yang terinfeksi.
Selain itu, bisa juga melalui air, tanah, ataupun makanan yang sudah terkontaminasi dengan urin dari hewan tersebut.
Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), terutama jika ada luka goresan maupun sayatan di kulit.
Tanpa sadar mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi, juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi.
Baca Juga: Gejala Demam Lassa, Penyakit Zoonosis yang Ditularkan Tikus Multimammate