Find Us On Social Media :

Jangan Lakukan, Membakar Sampah Plastik Ternyata Ini Bahayanya

Membakar sampah plastik bukan solusi, hanya menambah masalah baru dan berbahaya.

 - Membakar sampah plastik  tidak efisien

Saat ini banyak orang yang akhirnya memilih untuk membangun fasilitas yang digunakan khusus untuk membakar sampah plastik, namun dengan adanya fasilitas ini semakin banyak masyarakat yang menganggap remeh dan hasilnya bukan memilih untuk menghindari pemakaian sampah plastik, tetapi justru semakin banyak digunakan.

Inilah yang seringkali menjadi alasan atau tameng yang digunakan oleh industri kemasan makanan dan minuman sehingga dapat memproduksi lebih banyak plastik lagi, padahal sama saja bahayanya.

- Pembakaran plastik bukanlah langkah daur ulang

Pada dasarnya, plastik memiliki sifat yang sukar untuk didaur ulang, selain karena kandungannya yang memiliki kimia berbahaya sehingga tidak dapat didaur ulang kembali, tetapi juga ada bahan plastik yang fleksibel sukar untuk dikumpulkan atau disortir.

Pembakaran plastik tidak memenuhi definisi dari daur ulang itu sendiri, di mana daur ulang adalah proses yang dilakukan untuk memulihkan bahan menjadi limbah setelah itu dibuat menjadi sesuatu yang baru, sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan bahan baku yang baru.

Maka dari itu, hanya kertas, logam, dan kaca yang dapat didaur ulang, karena semua bahan ini akan didaur ulang untuk menghindari penebangan pohon baru, penambangan mineral baru, dan penggalian pasir baru, tidak dengan membakar sampah plastik.

Sulitnya plastik untuk didaur ulang mengakibatkan 90% sampah plastik di dunia berakhir di tempat pembuangan sampah, insinerator, dan alam tanpa pernah diolah menjadi apapun.

Inilah alasan kenapa membakar sampah plastik bukanlah sebuah solusi, tetapi malah membuat ketergantungan yang lebih jauh dalam penggunaannya, dan berbahaya bagi kesehatan serta lingkungan, maka salah satu langkah terbaik adalah mulailah mengurangi penggunaan plastik.

Baca Juga: BPA vs. Bebas BPA Mengapa Masih Terus Menjadi Perdebatan? Banyak Negara Maju Anggap Masih Oke Penggunaan BPA