Find Us On Social Media :

Sebagian Besar Dokter Masih Bersama IDI, Walau Ada PDSI dan PDIB

Ketua PB IDI Adib Khumaidi menganggap munculnya perkumpulan dokter merupakan hal yang wajar.

GridHEALTH.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) diketahui sebagai organsiasi profesi dokter satu-satunya di Indonesia.

Namun belakangan, muncul beberapa organisasi lain yang mengatasnamakan bidang kedokteran.

Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), salah satu organisasi yang berusaha menjadi "tandingan" IDI dan mencuri perhatian belakangan ini.

PDSI secara resmi dideklarasikan pada April 2022 dan dipimpin oleh Brigjen TNI (Purn.) dr Jajang Edi Priyanto, Sp.B, MARS.

Peresmian PDSI dilakukan tak lama setelah pemecatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.

Jajang Edi yang merupakan mantan Staf Khusus Terawan mengatakan, bahwa PDSI tidak mempunyai kaitan apapun dengan IDI.

Setelah PDSI, kini muncul organisasi lain bernama Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB).

Pada Senin (20/6/2022), PDIB mendatangi Komisi IX DPR RI untuk memita dilakukan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Ketua PDIB James Allan Rarung menyoroti Pasal 1 Angka 12 UU Praktik Kedokteran yang menuliskan yang termasuk organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Baca Juga: Kenapa PDSI Didukung KKI, Sementara MK Hanya Mengakui Keberadaan IDI?

Menurutnya, sebuah organisasi profesi pun juga harus diakui oleh pemerintah, nama organisasi maupun status keanggotaannya. Sehingga jumlahnya bisa lebih dari satu.

"Biasanya undang-undang itu mengacu secara umum, tidak menyatakan bahwa organisasi profesi dokter itu apa, misalnya organisasi profesi dokter itu adalah perkumpulan para dokter yang telah diakui oleh negara dan organisasinya telah diakui oleh negara juga," ujar James Allan Rarung.

Tanggapan Ikatan Dokter Indonesia

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Adib Khumaidi, SpOT, memberikan pandangannya terkait kemunculan PDSI dan PDIB.

Menurutnya, adanya perkumpulan seperti itu di era demokrasi merupakan hal yang sah untuk dilakukan.

"Apa yang mereka sampaikan, sebenarnya semua permasalahan yang saat ini sedang menjadi konsentrasi kami," ujar dokter Adib kepada GridHEALTH.id, Selasa (21/6/2022).

Lebih lanjut, permasalahan yang disampaikan oleh kedua organisasi tersebut, menurut Adib sudah mulai terurai dan teratasi.

Apabila ada anggota yang mengalami kendala, IDI membuka ruang yang terbuka lebar.

"Kalau kita katakan sampai saat ini, sebagian besar anggota itu tetap bersama Ikatan Dokter Indonesia sebagai organisasi profesi," pungkasnya.

Baca Juga: IDI Tak Beri Sanksi Anggota yang Gabung PDSI, Ketum: Kami Tak Menghalangi