Find Us On Social Media :

Deteksi Subvarian Omicron yang Ganas, China Kembali Lockdown Satu Kota

Sejumlah tempat hiburan di kota Xi'an, China, ditutup karena subvarian Omicron BA.5.2.

GridHEALTH.id - Pemerintah China dikenal dengan aturannya yang ketat terkait Covid-19.

Beberapa waktu yang lalu, sejumlah kota di Negeri Tirai Bambu ini harus lockdown selama berminggu-minggu karena Covid-19.

Hal yang sama kembali dilakukan di kota Xi'an, wilayah dengan 13 juta penduduk.

Dalam waktu empat hari sejak Sabtu (2/7/2022), sudah ada 29 kasus subvarian Omicron BA.5.2 yang telah terdeteksi.

Ini merupakan kali pertama subvarian Omicron itu dilaporkan ada di China.

Pemerintah Xi'an, pada Selasa (5/7/2022), mengumumkan penguncian kota tersebut selama tujuh hari mulai dari Rabu (6/7/2022).

Tempat hiburan, olahraga, cagar budaya, hingga tempat ibadah, untuk sementara waktu ditutup.

Sementera itu, dilansir dari Global Times, Selasa (6/7/2022), pasar dan area komersil lainnya tetap buka seperti hari-hari biasanya.

Selain penguncian, kota Xi'an juga melakukan tes Covid-19 masal dengan menggunakan asam nukleat.

Baca Juga: Baru Sehari PPKM Level 2, Mendagri Tito Karnavian Tetapkan Kawasan Jabodetabek Kembali ke Level 1

Sembilan wilayah pemukiman di Xi'an masuk dalam kategori daerah berisiko, sehingga warganya tidak boleh meninggalkan tempat tinggal mereka.

"Langkah-langkah pengendalian sementara tujuh hari dimaksudkan untuk menenangkan masyarakat sebanyak mungkin, mengurangi mobilitas, dan risiko infeksi silang," jelas Zhang Xuedong, pejabat kota Xi'an.

Ma Chaofeng, pejabat kesehatan di Xi'an mengatakan, bahwa kasus subvarian BA.5.2 ini awalnya berasal dari pasar basah.

Selain di Xi'an, infeksi subvarian Omicron BA.5.2 juga terdetkesi di Beijing, dengan total tiga kasus.

Pang Xinghuo pejabat kesehatan Beijing, mengatakan kasus terbaru disebabkan oleh virus impor dan situasi saat ini masih terkendali.

Karakteristik subvarian BA.5.2

Subvarian BA.5.2 merupakan turunan dari subvarian Omicron BA.5, yang saat ini tengah mendominasi kasus Covid-19.

Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa, kasus Covid-19 terbanyak disebabkan oleh subvarian Omicron BA.5.2.

Menurut para peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center, Harvard Medical School, subvarian BA.5.2 dapat lolos dari antibodi penyintas Covid-19, serta orang yang sudah divaksin dan mendapatkan dosis ketiga. (*)

Baca Juga: Ini 7 Gejala Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Paling Sering Dialami Pasien