Find Us On Social Media :

9 Negara Lain Terancam Bangkrut Menyusul Sri Lanka, Sektor Kesehatan Juga Bakal Terdampak

Waspada sektor kesehatan juga terancam pada 9 negara yang diduga akan bangkrut menyusul Sri Lanka.

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, pemerintah Sri Lanka telah menyatakan dan mengumumkan perekonomian negaranya ada dalam kondisi bangkrut, yang membuat banyak masyarakat kesulitan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Ternyata, selain Sri Lanka terdapat sembilan negara lainnya yang juga terancam menyusul bangkrut berdasarkan laporan dari PBB, sembilan negara tersebut adalah Afghanistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki, dan Zimbabwe.

Kesembilan negara ini tentu harus mempersiapkan diri agar tidak berakhir seperti Sri Lanka, karena jangan salah, kondisi negara yang bangkrut tidak hanya mengancam sektor ekonomi tetapi juga kesehatan.

WHO bersama dengan Observatorium Eropa Bidang Sistem dan Kebijakan Kesehatan menunjukkan adanya bukti yang signifikan dari bangkrutnya sebuah negara terhadap bidang kesehatan.

Bangkrutnya sebuah negara maka akan berdampak pada kinerja dan kesehatan sistem kesehatan suatu negara yang bangkrut, beberapa implikasinya antara lain:

- Pemerataan dalam pembiayaan dan perlindungan keuangan 

Kebangkrutan yang dialami sebuah negara sudah pasti mengancam ekonomi, hal ini akan terus berlanjut hingga sistem kesehatan pun ikut terancam dikarenakan ketidakmampuan pembiayaan terhadap sistem perawatan secara merata.

Akibatnya sangat berdampak bagi masyarakat yang termasuk dalam kelompok sosial ekonomi yang rendah karena sudah sulit mendapatkan jaminan kesehatan.

- Akses ke layanan kesehatan sulit

Baca Juga: Selain Krisis Kesehatan dan Ekonomi, Pandemi Covid-19 Berisiko Negara Alami Krisis Sosial dan Politik

 Mendapatkan akses layanan kesehatan adalah elemen penting dalam mencapai kualitas hidup dan pertumbuhan masyarakat sebuah negara, namun saat negara bangkrut dan ekonomi terancam failitas layanan kesehatan harus tetap berjalan dan seringkali tidak diiringi dengan kemampuan masyarakat dalam membayar layanan kesehatan.

Hasilnya, banyak dari layanan kesehatan yang melebihi kapasitas dan sulit untuk memenuhi kebutuhan pasien mengingat adanya pemotongan anggaran juga terhadap rumah sakit.