GridHEALTH.id - Hepatitis adalah penyakit yang berasal dari peradangan pada organ hati, sehingga hati sulit untuk bekerja dengan baik, maka dari itu sudah banyak penelitian dan pengobatan yang bisa diberikan untuk penyembuhan penyakit hepatitis ini.
Penyakit hepatitis memiliki berbagai macam jenisnya, mulai dari Hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis akut misterius, masing-masing jenis memiliki pengobatannya tersendiri.
Salah satu pengobatan yang dianggap efektif untuk hepatitis pada umumnya adalah pemberian obat antivirus yang memiliki kandungan interferon, mengingat hepatitis adalah penyakit yang bersumber dari virus.
Interferon adalah zat alami yang berperan membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai penyakit dan infeksi, termasuk dalam hepatitis hingga kanker.
Pembuatan dari interferon sendiri berada dalam tubuh melalui sel darah putih dan sel lainnya atau dengan pembuatan di laboratorium, yang kemudian digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Terdapat tiga jenis utama pada interferon, antara lain interferon-alfa (dikeluarkan saat sel sudah terinfeksi virus atau kuman lain), interferon-beta (dikeluarkan sebagai sinyal peringatan untuk sistem kekebalan tubuh), dan interferon-gamma (dikeluarkan untuk melawan kuman).
Interferon akan bekerja dan berfungsi untuk:
- Memberikan peringatan pada sistem kekebalan tubuh
- Membantu sistem kekebalan tubuh mengenali virus
Baca Juga: 4 Simpulan Awal Penyebab Sebenarnya Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Benarkah dari Adenovirus?
- Memberitahu sel kekebalan tubuh untuk menyerang
- Menghentikan virus agar tidak tumbuh
- Membantu sel sehat melawan infeksi
Setiap jenis interferon mengobati infeksi virus yang berbeda-beda, contohnya interferon-alpha yang berfungsi untuk mengobati infeksi virus:
1. Hepatitis C kronis
2. Hepatitis kronis
3. Limfoma
4. Kutil kelamin
5. Leukemia
Baca Juga: 7 Teknik Akupuntur TCM untuk Mengobati Hepatitis B Tanpa Obat Kimia
6. Sarkoma kaposi yang disebabkan oleh AIDS
Sedangkan untuk interferon-beta tengah dipelajari dan diteliti apakah dapat membantu mengobati infeksi virus Covid-19 yang dihirup, namun sudah diketahui dapat meredakan peradangan di otak dan sumsum tulang belakang untuk mencegah kerusakan saraf.
Pemberian interferon untuk melawan virus, termasuk virus hepatitis akan disesuaikan dengan kondisi dari penderita, jika berupa suntikan akan diberikan di bawah kulit atau ke dalam otot.
Namun penggunaan interferon tetap harus memperhatikan risiko yang mungkin disebabkan, seperti masalah jantung, kesehatan jiwa, penyakit mata, penyakit tiroid, dan penyakit paru-paru.
Penggunaan interferon juga memberikan efek samping umum diantaranya nyeri pada otot, sendi, punggung bawah, lalu demam, panas dingin, kelelahan, diare, sulit tidur, ruam, hingga sesak napas, dan lainnya.
Lalu, efek samping yang kurang umum dari penggunaan interferon adalah sakit dada, sakit perut, sembelit, pembengkakan kelenjar, hingga kehilangan gairah seks.
Bagi kelompok tertentu, penggunaan interferon harus diperhatikan oleh wanita hamil dan menyusui karena bisa membahayakan bayi yang belum lahir.
Selain untuk orang yang sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu juga disarankan melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai penggunaan interferon ini, karena dapat mempengaruhi cara kerja obat lain.
Itulah informasi mengenai interferon, salah satu kandungan dalam obat antivirus yang dianggap efektif untuk mengobati penyakit hepatitis hingga hepatitis akut.(*)
Baca Juga: Stroberi Jadi Biang Keladi Hepatitis A Merebak di AS dan Kanada