Find Us On Social Media :

Gejala Cacar Monyet Berubah, Hati-hati Jika Temukan Lesi di Bagian Tubuh Ini

Lesi cacar monyet terlokalisir di sekitar mulut.

GridHEALTH.id - Cacar monyet atau monkeypox saat ini sedang mewabah di beberapa negara dunia.

Bahkan negara tetangga Indonesia seperti Singapura, sudah melaporkan beberapa kasus cacar monyet.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat ada sekitar 17.000 kasus monkeypox yang terdeteksi di 75 negara.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, mengatakan cacar monyet di Indonesia masih belum terdeteksi.

"Alhamdulillah sampai dengan hari ini, sejak diumumkannya kasus pertama di Inggris yang lalu, kita belum ada kasus probable maupun suspek," kata Syahril, dikutip dari konferensi pers di YouTube Kemenkes, Rabu (27/7/2022).

Meski begitu, penting bagi masyarakat luas untuk mengetahui gejala cacar monyet, terutama yang sedang mewabah saat ini.

Terdapat perbedaan gejala cacar monyet yang ditemukan di wilayah endemis yakni Afrika barat dan tengah, dengan yang terjadi di beberapa negara belakangan ini.

"Kalau yang di Afrika memang bisa mengenai banyak usia, mulai dari usia anak-anak, wanita, dan pria," kata Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Infeksi RSCM, dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI.

Gejala klinis cacar monyet yang selama ini diketahui adalah dataran merah yang kemudian menonjol dan berisi cairan. Nantinya akan keropeng dan lepas.

Baca Juga: Cegah Penularan Cacar Monyet, Kemenkes Awasi Ketat Komunitas Gay

Kondisi ini mirip seperti yang terjadi jika mengalami cacar air, tapi bintil isi air di tubuh muncul secara bersamaan.

Umumnya bintil yang berisi cairan itu diawali dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk telapak tangan.

"Tetapi itu adalah gambaran klasik yang dilaporkan di Afrika, sampai ada dua publikasi besar di tiga bulan terakhir ini yang melaporkan gambaran berbeda yang kita temukan saat ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, kalau pada negara-negara non endemis atau di luar Afrika, gejala cacar monyet cenderung terlokalisir.

"Biasanya apakah di sekitar mulut, sekitar kemaluan, atau di sekitar lubang dubur. Jadi dilaporannya itu terlokalisir," jelasnya.

Lebih lanjut Robert menjelaskan, lesi kulit yang ditemukan pada pasien cacar monyet saat ini jumlahnya hanya 5 sampai 10 dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

Walaupun kasus cacar monyet banyak ditemukan pada orang-orang yang aktif secara seksual, tapi ia menegaskan bahwa cacar monyet bukan penyakit menular seksual.

Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia, dapat terjadi melalui kontak langsung seperti bersentuhan dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Selain itu, cacar monyet juga dapat menular melalui droplet yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apakah cacar monyet menular melalui cairan vagina maupun air mani. (*)

Baca Juga: 5 Aktivitas yang Dilarang Dilakukan dengan Penderita Cacar Monyet, IDI; Termasuk Seks