Find Us On Social Media :

50 Strain Cacar Monyet Ditemukan, Menyebar di 75 Negara, Waspada Komplikasi Mematikan

50 strain cacar monyet membuat penyakit ini bisa menjadi berat. Sudah tersebar di 75 negara.

Malah saat ini strain baru cacar monyet diduga mengubah cara penularan, sehingga lebih cepat menular.

Karenanya saat ini terjadi kenaikan kasus yang signifikan di berbagai negara.

Sejak ditemukan pertama kali pada 6 Mei 2022 di Inggris, penyebaran Monkeypox di dunia terus meluas.

Hingga 27 Juli, sebanyak 17.156 orang di 75 negara dikonfirmasi terinfeksi Monkeypox, yang mana 69 diantaranya bukan negara endemis Monkeypox.

Spanyol menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak disusul Amerika Serikat dan Perancis.

Baca Juga: Jenazah Brigadir J Selesai Diautopsi Ulang, Ini 7 Langkah Dokter Forensik Mengungkap Penyebab Kematian

Prihal meluasnya infeksi cacar monyet, Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, Moh. Syahril dalam keterangan pers “Update Perkembangan Cacar Monyet di Indonesia" yang disiarkan secara daring pada Rabu (27/7) menyebutkan, bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus konfirmasi Monkeypox di Indonesia.

“Alhamdulillah, sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia. Sebelumnya, ada 9 kasus yang diduga terinfeksi Monkeypox. Usai dilakukan pemeriksaan PCR, kesembilan orang tersebut dinyatakan negatif Monkeypox,” kata Syahril.

Meskipun demikian, berbagai mitigasi telah dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya cacar monyet di Indonesia, diantaranya memperkuat pemeriksaan surveilans di pintu masuk ke negara baik darat, laut dan udara, meminta seluruh dinkes provinsi dan Kabupaten/Kota, KKP, laboratorium, rumah sakit, puskesmas dan fasyankes lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pasca penetapan Monkeypox sebagai PHEIC oleh WHO pada 23 Juli lalu.

Dalam upaya ini pun, Kemenkes juga telah menyiapkan dua laboratorium rujukan pemeriksa Monkeypox di Indonesia yaitu Pusat Studi Satwa Primata LPPM IPB dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati BKPK.

Tapi penentu infeksi cacat monyet tetap ada di tangan masyarakat.

Karenanya Syahril mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun/alkohol, menggunakan masker serta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).