Find Us On Social Media :

RSDC Wisma Atlet Kembali Dipenuhi Pasien Covid-19, Ingatkan Kita Jangan Sombong, Pandemi Belum Berakhir

Pasien di RSDC Wisma Atlet kembali penuh.

GridHEALTH.id - RSDC Wisma Atlet di Kemayoran hingga usai libur Idul Fitri 2022 konsisten lengang.

Kondisi tersebut tentu membahagiakan.

Tapi kabar terakhir dilaporkan jika RSDC Wisma Atlet Kemayoran kembali penuh oleh pasien Covid-19.

ketahuilah, meningkatnya kasus covid-19 tiga kali lipat dalam sebulan terakhir juga berimbas pada semakin banyaknya pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi kita semua.

Tapi kondisi tersebut sekaligus mengingatkan kita jangan takabur, sombong, sok kuat, dan tidak menganggap infeksi Covid-19 hal biasa.

Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, jangan sampai kita menjadi pasien RSDC Wisma Atlet atau rumah sakit gegera terinfeksi Covid-19.

Sebab Covid-19 bisa menginfeksi siapa saja, kapan saja, dimana saja, apalagi mereka yang lengah terhadap prokes dan kecukupan nutrisi.

Peningkatan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran diutarakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Anak Batuk Pilek Belum Tentu Covid-19, Tapi Kemenkes Tegaskan Jangan Masuk Sekolah

Prof. Wiku melaporkan saat ini tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mulai meningkat.Wiku mengatakan dalam satu bulan terakhir, terjadi kenaikan jumlah pasien RSDC Wisma Atlet hingga mencapai 4,66 persen.

“Jika melihat keterisian BOR Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dalam 1 bulan terakhir terjadi kenaikan jumlah pasien di RSDC hingga mencapai 1,09 persen dari 2,76 persen menjadi 4,66 persen,” jelasnya dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (28/7/2022).Dalam kesempatan yangsama Prof. Wiku mengungkapkan saat ini Bali menjadi provinsi dengan BOR tertinggi yaitu 14,76 persen.

Disusul DKI Jakarta 12,53 persen, Kalimantan Selatan sebesar 11,23 persen, Banten 9,82 persen, Jawa Barat 6,15 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 5,93 persen.

“Persentase BOR yang lebih tinggi dibanding provinsi lainnya ini dapat disebabkan karena terjadinya kenaikan kasus positif,” beber Prof. Wiku.Peningkatan BOR ini seiring dengan adanya kenaikan kasus Covid-19.

“Nyatanya 4 dari 5 provinsi ini menyumbangkan kenaikan kasus tertinggi pada minggu terakhir yaitu DKI Jakarta 17.000 kasus, Jawa Barat 5000 kasus, Banten 4000 kasus, dan Bali 1000 kasus,”  tutup Wiku.

Kita semua harus siaga dan waspada dengan taat selalu prokes.

Ingat, kita masih dalam situasi pandemi Covid-19.(*)

Baca Juga: Begini Cara Merawat Kesehatan Gigi Balita, Agar Tak Bolong dan Keropos