Untuk muslim, harus hati-hati dalam segala yang berkaitan dengan babi, terlebih untuk diukonsumsi.
Apakah susu babi haram?
Mengenai hal ini, melansir bincangsyariah.com (24/02/2019), yang harus kita pahami adalah kebanyakan ulama berpendapat bahwa air susu hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya dihukumi najis.
Oleh karena itu, kita tidak diperbolehkan minum air susu hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya, seperti air susu beruang, harimau, srigala, kucing, juga babi, serta lainnya.
Dalam kitab Raudhatut Thalibin, Imam Nawawi berkata sebagai berikut;وأما اللبن ، فطاهر من مأكول اللحم بالإجماع ، ونجس من الحيوان النجس ، وطاهر من الآدمي على الصحيح ، وقيل : نجس .ولكن يربى به الصبي للضرورة . وأما غير الآدمي مما لا يؤكل ، فلبنه نجس على الصحيح
Baca Juga: Ini Alasan PPKM di Seluruh Indonesia Level 1, Meski Covid-19 Melonjak
“Adapun air susu, maka dihukumi suci dari hewan yang boleh dimakan dagingnya menurut kesepakatan ulama, dan najis dari hewan najis, dan suci dari manusia menurut pendapat yang shahih. Dikatakan bahwa air susu manusia dihukumi najis, akan tetapi anak kecil dirawat dengannya karena darurat. Adapun selain manusia, yaitu dari hewan yang tidak boleh dimakan, maka air susunya dihumi najis menurut pendapat yang shahih.”Dalam kitab al-Muhazzab, Imam Syairazi menyebutkan, air susu hewan yang tidak boleh dimakan masih diperselihkan para ulama.
Menurut Abu Sa’id al-Istikhari adalah suci dan karena itu ia boleh diminum.
Sementara kebanyakan ulama menghukumi najis dan karena itu ia tidak boleh diminum.
Imam Syairazi berkata;ﻭﺃﻣﺎ ﻟﺒﻦ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺆﻛﻞ ﻟﺤﻤﻪ ﻏﻴﺮ ﺍﻵﺩﻣﻲ ﻓﻔﻴﻪ ﻭﺟﻬﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻹﺻﻄﺨﺮﻱ : ﻫﻮ ﻃﺎﻫﺮ ; ﻷﻧﻪ ﺣﻴﻮﺍﻥ ﻃﺎﻫﺮ ﻓﻜﺎﻥ ﻟﺒﻨﻪ ﻃﺎﻫﺮﺍ ﻛﺎﻟﺸﺎﺓ [ ﻭﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ] ﻭﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺹ ﺃﻧﻪ ﻧﺠﺲ ; ﻷﻥ ﺍﻟﻠﺒﻦ ﻛﻠﺤﻢ ﺍﻟﻢﺫﻛﻰ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻪ ﻳﺘﻨﺎﻭﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﻭﻳﺆﻛﻞ ﻛﻤﺎ ﻳﺘﻨﺎﻭﻝ ﺍﻟﻠﺤﻢ ﺍﻟﻤﺬﻛﻰ ، ﻭﻟﺤﻢ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺆﻛﻞ ﻧﺠﺲ ﻓﻜﺬﺍ ﻟﺒﻨﻪ“Adapun air susu hewan yang tidak boleh dimakan selain manusia, maka ada dua pendapat terkait ini. Abu Sa’id al-Istikhari, ia adalah suci karena ia adalah hewan suci. Maka susunya juga suci seperti kambing dan sapi. Sementara menurut nash, ia adalah najis.”
wallahualam bishawab.(*)
Baca Juga: Prestasi Kedokteran, Bayi Kembar Siam Berhasil Dipisahkan dalam 27Jam Operasi Virtual