Find Us On Social Media :

7 Efek Samping Retinol Bagi Ibu Hamil, Biasanya terdapat pada Produk Skincare

Pemakaian retinol selama kehamilan berisiko mengganggu tumbuh kembang janin.

GridHEALTH.id - Kandungan retinol dalam skincare menjadi andalan semua orang, karena sangat bermanfaat untuk kulit.

Retinol adalah bentuk lain dari vitamin A, yang bisa ditemukan dalam skincare berbentuk krim, losion, atau serum.

Menurut Harvard Medical School, retinol sangat berguna untuk mengurangi garis halus dan keriput di wajah.

Garis-garis halus dan keriput yang menjadi tanda penuaan, dapat hilang memakai skincare dengan retinol karena memproduksi kolagen.

Selain itu, retinol juga membantu menstimulasi pembuluh darha baru di kulit, sehingga warna kulit lebih cerah dan melembutkan bagian kulit yang kasar.

Namun perlu diketahui, tidak semua orang boleh memakai skincare dengan kandungan retinol. Ibu hamil termasuk salah satu yang tidak boleh menggunakannya.

Bahaya retinol bagi ibu hamil

Penggunaan skincare yang mengandung retinol perlu dihindari oleh ibu hamil, karena berisiko menimbulkan dampak buruk yang serius dan berlangsung seumur hidup.

"Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa turunan vitamin A topikal seperti retinol menyebabkan cacat lahir, kami sangat berhati-hati dengan topikal ini dan menyarankan dihindari selama hamil dan menyusui," kata Dr Blair Murphy-Rose, dokter kulit, dikutip dari Verywell Family, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: Kandungan Ceramide di Produk Skincare, Apa Manfaatnya untuk Kulit?

Penelitian yang dipublikasikan di Nutients pada 2019, menemukan kalau retinol dapat diserap oleh bayi saat dikandungan melalui plasenta.

Risiko terserapnya kandungan retinol di skincare oleh bayi, bahkan semakin tinggi 60 kali lipat jika ibu menggunakannya saat menyusui.

American Academy of Dermatology juga sudah memasukkan retinol ke bahan skincare yang harus dihindari saat hamil.

Bahaya pemakaian retinol pada ibu hamil disebut juga dengan kondisi sindrom retinoid janin, yang bisa berdampak seumur hidup pada fisik dan mental.

Adapun kondisi yang mungkin terjadi adalah berikut ini, dilansir dari Healthline.

1. Gangguan pertumbuhan saat di dalam kandungan dan setelah lahir.

2. Malformasi tengkorak dan wjaah, termasuk langit-langit mulut atau sumbing.

3. Anak berisiko mengalami gangguan pendengaran.

4. Terjadi masalah pada sistem saraf pusat, seperti hidrosefalus.

Baca Juga: Dokter Ingatkan Pentingnya Menggunakan Skincare yang Memiliki Sertifikat BPOM

5. Keterlambatan perkembangan dan ketidakmampuan untuk belajar.

6. Kelainan jantung.

7. Gangguan pada kelenjar ginjal, kelenjar timus, dan kelenjar paratiroid.

Penggunaan skincare untuk ibu hamil masih bisa dilakukan, dengan memerhatikan bahan yang terkandung di dalamnya.

Berikut ini adalah kandungan skincare yang aman digunakan oleh ibu hamil.

* Glycolic acid (asam glikolat): Asam alfa-hidroksi yang dapat mengelupas kulit dan bermanfaat untuk jerawat.

* Azelaic acid (asam azelaic): Memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-mikroba.

* Hyaluronic acid (asam hialuronat): Membantu mengurangi kerutan dan melembabkan kulit.

Skincare untuk ibu hamil yang juga biasanya mengandung bahan-bahan alami seperti teh hijau, lidah buaya, dan shea butter. Saat hamil, pilihlah skincare yang tepat dan sebaiknya hindari dulu produk yang mengandung retinol. (*)

Baca Juga: Buah Aprikot Sering Menjadi Bahan Produk Kecantikan, Ini Manfaatnya Untuk Kulit dan Rambut