GridHEALTH.id – Pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama 1.000 hari pertama kehidupan membawa investasi baik untuk kesehatan, di mana salah satunya dapat mencegah stunting.
Investasi 1.000 hari pertama kehidupan bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif oleh ibu dan pada dasarnya sudah menjadi hak dari setiap bayi mendapatkannya.
Kegiatan pemberian ASI eksklusif melalui menyusui juga memberikan banyak manfaat baik untuk ibu dan anak, secara kesehatan maupun mental keduanya.
Oleh karena itu, mulailah perhatikan dan pastikan investasi 1.000 hari pertama kehidupan anak berjalan dengan baik, tidak hanya bagi ibu namun juga semua lingkungan di sekitar ibu.
Menyusui diketahui dapat menjadi imunisasi pertama untuk bayi serta mencegah 20.000 kematian ibu setiap tahunnya, 823.000 kematian pada bayi setiap tahunnya, dan terbukti lebih ekonomis.
Bahkan fakta menyebutkan dengan menyusui pada 1.000 hari pertama kehidupan dapat membantu menyelesaikan 17 dari 21 permasalahan yang terdapat dalam SDGs.
Dipilihnya 1.000 hari pertama kehidupan karena pada periode ini merupakan periode emas dari percepatan tumbuh kembang yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Total dari periode 1.000 hari pertama kehidupan membuat bayi pada usia 2 tahun memiliki volume otak lebih besar 83% dari orang dewasa, maka dari itu dengan pemenuhan gizi melalui ASI pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa menjadi investasi untuk anak terhindar dari penyakit dan cegah stunting.
Pentingnya investasi 1.000 hari pertama kehidupan telah terbukti membawa manfaat, diantaranya:
Baca Juga: Meningkatkan Testosteron dan ASI Dapat Dengan Konsumsi Bahan Alami, Fenugreek
- Mencegah kematian dan menghindari penyakit
- Anak dengan investasi 1.000 hari pertama yang baik dapat sepuluh kali lebih mampu mengatasi penyakit yang mengancam nyawa
- Anak dapat menyelesaikan pendidikan 4,6 tingkat lebih tinggi di sekolah
- Saat bekerja, anak mendapat upah 21% lebih tinggi
- Saat bekeluarga, anak memiliki keluarga yang lebih sehat saat dewasa
Nyatanya berdasarkan data dari WHO pada tahun 2021, hanya ada 45% bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif hingga usia 2 tahun dari capaian target WHO 60%.
Mirisnya pada tahun 2018, berdasarkan data dari riskesdas menyebutkan terjadi penurunan angka menyusui di Indonesia menjadi 37,3% dari sebelumnya 61,33% pada tahun 2017.
Rendahnya angka menyusui adalah tanggung jawab bersama, bukan lagi menjadi tanggung jawab yang dilimpahkan kepada ibu.
Dengan adanya perayaan pekan menyusui pada tanggal 1-7 Agustus, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pada ibu, keluarga, dan elemen keseluruhan untuk memastikan diterapkannya investasi 1.000 hari pertama kehidupan melalui ASI.
Baca Juga: Anak ASI Vs Sufor, Cenderung Gemuk, Apakah Artinya Lebih Sehat?