Find Us On Social Media :

Muncul Covid-19 Subvarian BA.4.6, Ini Gejala yang Paling Banyak Dialami Pasien

Pasien subvarian Omicron BA.4.6 merasakan gejala batuk hingga tenggorokan panas.

GridHEALTH.id - Covid-19 varian Omicron memiliki banyak subvarian, salah satunya BA.5 yang saat ini mendominasi kasus positif di banyak negara, termasuk Indonesia.

Namun nampaknya varian Omicron masih memiliki banyak subvarian baru yang bisa menular ke masyarakat luas.

Telah terdeteksi turunan dari subvarian Omicron BA.4, yakni BA.4.6 yang disebut lebih cepat menular dibandingkan subvarian lainnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS bahkan sudah mengklasifikasikan subvarian BA.4.6 ini sebagai variant of concern atau varian yang menjadi perhatian.

Melansir Thai PBS, Senin (8/8/2022), kasus subvarian BA.4.6 sudah ditemukans secara luas di sejumlah negara bagian Amerika Serikat.

Misalnya saja negara bagaina Iowa, Kansas, Missouri dan Nebraska. Berdasarkan data per 30 Juli, persentase kasus subvarian BA.4.6 sekitar 4,1% dari total kasus Covid-19 di sana.

Tes genome whole sequencing (GWS) juga telah dilakukan pada 5.681 sampel subvarian Omicron BA.4.6 dalam tiga bulan terakhir.

Selain di Amerika Serikat, kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4.6 juga telah ditemukan di 43 negara lainnya.

Apakah subvarian BA.4.6 lebih berisiko menimbulkan keparahan dibandingkan varian Covid-19 yang lainnya?

Baca Juga: Studi Terbaru, Long Covid-19 Dapat Terjadi Pada 1 Diantara 8 Orang yang Terinfeksi Virus Ini

Menurut CDC, subvarian BA.4.6 memiliki kemampuan menular lebih cepat 15% dibandingkan BA.5 di seluruh dunia dan 28% lebih mudah menular daripada subvarian BA.5 yang ada di Asia.

Tak hanya itu, subvarian Omicron BA.4.6 juga 12 kali lebih cepat menular daripada subvarian BA.2.75.