GridHEALTH.id - Kanker tiroid terjadi saat sel kanker tumbuh tidak normal di kelenjar tiroid.
Jika tidak dilakukan perawatan yang tepat, sel kanker tumbuh semakin banyak hingga menjangkit jaringan sehat dan menyebar ke bagian tubuh yang lainnya.
Apabila belum tahu, kelenjar tiroid bisa ditemukan di tenggorokan.
Dibandingkan dengan jenis kanker yang lainnya, menurut GLOBOCAN 2020, kanker tiroid berada di urutan ke-12 dengan kasus mencapai 13.114.
Daripada pria, wanita memiliki risiko terkena kanker tiroid yang lebih tinggi. Sayangnya, gejala awal kanker ini sering tidak disadari.
Kondisi tersebut pun diakui oleh dr Arif Kurniawan, Sp.B(K)Onk, dokter bedah onkologi di RS Mandaya Hospital.
Ia menyebutkan, kalau kelainan yang terjadi pada tiroid malah lebih sering disadari oleh orang sekitar, daripada pasien yang mengalaminya.
Biasanya kondisi pasien terdeteksi saat menjalani pemeriksaan kesehatan dengan ultrasonografi (USG).
Deteksi dini kanker tiroid padahal sangat penting, agar pasien bisa mendapatkan penanganan secepat mungkin.
Pengobatan kanker tiroid
Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (PKNI), dr Eko Purnomo, Sp.KN-TM(K), menjelaskan bahwa pengobatan kanker tiroid selain dilakukan dengan operasi dan ablasi atau membersihkan sisa pembedahan melalui terapi nuklir.
"Biasanya masyarakat khawatir ketika mendengar kata nuklir, tetapi sebenarnya tidak perlu khawatir karena terapi nuklir ini bukan ditembakkan tetapi metode ini merupakan terapi yang dilakukan dengan sistem oral (diminum), sehingga pasien tidak perlu diinfus ataupun disuntik," ujarnya dalam rilis yang diterima GridHEALTH.id, Senin (15/8/2022).