Find Us On Social Media :

Obat Penurun Demam pada Bayi yang Sudah Terkenal Sejak Dahulu Kala, Bisa Diaplikasikan Hingga Saat Ini

Cara mengobati bayi demam dengan pengobatan zaman dahulu kala.

GridHEALTH.id - Selain metode pengbatan modern alias farmasi, ada juga pengobatan tradisional yang sudah diakui secara turun temurun.

Pengobatan zaman dahulu tidak saja untuk dewasa.

Ada juga metode pengobatan dan obat untuk mengatasi masalah demam pada bai yang sudah diakui sejak dahulu kala.

Metode pengobatan zaman dahulu untuk kasus demam bayi, sudah diyakini kemanjurannya secara turun temurun.

Berikut obat demam bayi tradisional yang dipakai dari dulu hingga sekarang.

Baca Juga: Sering Mengalami Batuk Pilek Karena Alergi Dingin karena Cuaca? Ternyata Begini Penjelasannya

Bawang merahBawang merah sebagai obat untuk mengatasi demam pada bayi.Bawang merah membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh demam.Cara ini juga sudah digunakan sejak lama oleh para orangtua zaman dahulu.Ingin mencobanya. potong bawang menjadi beberapa irisan atau bisa juga memarut bawang merah sampai lembut.

Baca Juga: Manfaat Seks untuk Membentuk Massa Otot, Pria wajib Tahu! Wanita?

Kemudian, oleskan bawang merah pada kaki, punggung atau leher bayi selama 2 menit.Jahe untuk mandiJahe juga obat demam bayi tradisional.Ingin mencobanya hanya perlu mencampurkan 2 sendok makan bubuk jahe atau satu ruas jahe parut ke dalam air hangat.Gunakan air jahe untuk bayi mandi atau biarkan bayi berendam di dalamnya sekitar 10 menit.Minyak telon

Baca Juga: Kenali Gejala Awal Kutil Kelamin, Bisa Muncul di Tenggorokan, Wanita Harus Ekstra Waspada

Belum banyak yang tahu kalau dengan memberikan kehangatan pada tubuh anak bisa membuat suhu tubuhnya menurun.Ingin mencobanya, hanya perlu membalurkan minyak telon pada punggung bayi, dibarengi pijatan lembut secara perlahan.Pijatan dengan minyak telon ini bisa membuat bayi rileks dan tenang.Sehingga demamnya pun ikut mereda.Baca Juga: 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Telah Disetujui BPOM untuk Anak 16-18 Tahun dan 6 Tahun ke Bawah

Perbanyak cairan