Memotong penis dalam istilah medis dikenal dengan nama penektomi.
Salah satu contoh indikasi medis untuk tindakan penektomi adalah kasus kanker penis.
Tapi ada juga kasus yang memang penis sengaja dipotong, seperti pada kasus E dan YN di Bekasi.
Ketahuilah kelahilangan penis seperti yang dialami E, bisa mendatangkan akibat-akibat yang kurang menyenangkan.
Apa saja konsekuensinya jika seorang pria telah kehilangan penisnya?
Memotong penis tanpa pemotongan skrotum akan membuat seseorang mengalami depresi.
Ini karena hasrat seks yang dipicu oleh hormon testosteron pria diproduksi di dalam skrotum.Ketika skrotum tetap ada, melansir klikdokter.com (1/06/2021), sedangkan penis sudah tidak ada, maka pria akan mengalami gangguan penyaluran hasrat dan kepuasan seksualnya.
Tentunya, hal ini bisa memengaruhi kondisi mental pria tersebut.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Jakarta 12 Hingga 16 September, KLIK DI SINI
Masalah lain adalah perbedaan kebiasaan saat buang air kecil.
Pria memiliki kepraktisan tersendiri dengan proses buang air kecil yang biasa dilakukan dengan cara berdiri.Saat penis dipotong, buang air kecil harus dilakukan sambil berjongkok atau duduk seperti wanita.
Meskipun buang air kecil duduk memang lebih tuntas mengeluarkan urine pria, namun bisa dibayangkan kerepotan awal yang ditimbulkan akibat perubahan ini.
Tentunya E kedepannya tidak lagi bisa melakukan penetrasi.(*)
Baca Juga: Kenali 8 Efek Samping Vaksin Qdenga untuk Mencegah Demam Berdarah