Find Us On Social Media :

Musim Hujan Kasus DBD di Jabar Meningkat, Tembus 27.010 Kasus

Mencegah DBD bisa dilakukan dengan memerhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Musim pancaroba atau peralihan musim dari kemaru ke penghujan maupun sebaliknya seperti saat ini, menjadi waktu yang pas bagi nyamuk berkembang biak.

Melansir laman dinkes.ciamiskab.go.id, ada waktu yang jadi favorit nyamuk aedes aegypti untuk mengigit, yakni pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.

Setelah digigit, virus DBD akan bertahan di dalam darah selama empat sampai tujuh hari. Tapi masa inkubasi juga bisa berubah, sekitar 3-15 hari.

Setelah itu, baru akan muncul gejala DBD seperti demam tinggi lebih dari 2 hari, bintik-bintik merah, nyeri tubuh, hingga mual atau muntah.

Mencegah DBD sebenarnya bisa dilakukan dan caranya sudah sering digaungkan. Jika lupa, berikut adalah langkah pencegahan menurut Kementerian Kesehatan (8/3/2022).

1. Pasang kelambu untuk menghalau nyamuk di tempat tidur dan jendela

2. Menerapkan program 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang

3. Rutin mengonsumsi vitamin C

4. Melakukan vaksinasi DBD

Belum lama ini, BPOM mengeluarkan izin edar vaksin demam berdarah Qdenga, yang ditujukan untuk usia 6-40 tahun.

Jika cara-cara pencegahan diterapkan dengan benar, maka risiko terpapar demam berdarah pun akan berkurang. (*)

Baca Juga: Kenali 8 Efek Samping Vaksin Qdenga untuk Mencegah Demam Berdarah