Find Us On Social Media :

Kantung Mata Hitam Muncul Tanda Adanya Penyakit Kronis, Ginjal atau Limpa Bermasalah

Waspada kantung mata hitam bisa jadi pertnada anda memiliki penyakit berbahaya.

Misalnya, kantung mata terbentuk karena stres dan kurang tidur. Kedua hal itu merupakan  faktor  yang dapat memicu  timbulnya berbagai masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung.Contoh lain, bila kantung mata itu disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh, maka harus ada upaya konkret untuk mengatasinya.

Baca Juga: Simak Titik Pijat Akupresur untuk Penderita Diabetes, Benarkah Bermanfaat?

Sebab, penumpukan cairan bisa terjadi karena masalah kesehatan serius seperti gagal jantung, sirosis hati, atau gagal ginjal.

Apa Itu Kantung Mata Hitam?Kantung mata hitam sebenarnya mengacu pada dua kondisi yang berbeda, yakni kantung mata atau under-eye bags dan lingkaran hitam atau dark circle.

Namun kebanyakan orang menyebutnya sebagai satu kesatuan, padahal keduanya berlainan.Kantung mata biasanya terbentuk saat kulit di sekitar mata mengendur. Bantalan lemak yang berada di bawah mata kemudian turun ke bawah untuk mengisi ruang sehingga tampak seperti kantung.

Kelebihan cairan di dalam tubuh juga bisa berkumpul di daerah ini sehingga menyebabkan kelopak mata bagian bawah terlihat sembab dan bengkak.

Baca Juga: Cek di Sini! Jadwal dan Lokasi Vaksin Booster Bandung 29 September

Bayangan atau perubahan warna kulit yang gelap di bawah mata akan membuat kantung itu terlihat lebih menonjol. Lengkungan gelap yang terbentuk pada kelopak bawah membuat kantung mata terlihat menghitam.

Kenapa kantung mata bisa terjadi, penyebabnya penuaan merupakan salah satu penyebab paling umum pada kantong mata hitam.

Bantalan lemak dan kolagen, komponen utama jaringan ikat di kulit, otot, dan bagian tubuh lain, akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.Akibat turunnya kadar kolagen, kulit dan otot di bawahnya menyebabkan kehilangan elastisitas kulit.

Kulit di sekitar mata paling terlihat kendur karena sangat tipis. Kantung mata juga sering terjadi karena faktor keturunan atau genetik.

Baca Juga: Guru Besar Universitas Diponegoro Ungkap, Ibu dengan Anemia Hasilkan ASI dengan Antibodi Rendah