Find Us On Social Media :

7 Rumah Sakit Disiapkan Pemerintah Untuk Dukung KTT G20 di Bali, Peduli Lindungi dalam 13 Bahasa

Wamenkes, persiapan jelanmg KTT G20. Aplikasi Peduli Lindungi dalam 13 bahasa.

GridHEALTH.id - Indonesia di 2022 ini menjadi tuan rumah KTT G20.

Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dijadwalkan di Bali pada 15 sampai 16 November 2022.

Untuk menyambut acara akbar tersebut, Pemerintah Indonesia sudah mulai mempersiapkan segala halnya.

Tak terkecuali prihal medis yang menjadi salah satu sarana wajib yang disediakan selama G20 berlangsung.

Mengingat acara akbar itu bakal dihadiri oleh para pemimpin dunia anggota G20, perwakilan organisasi internasional, praktisi bisnis, akademisi, serta jurnalis dari penjuru dunia.

“Diperkirakan jumlah peserta delegasi lebih dari 600 orang,” kata Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes dokter Sunarto, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (22/9/2022).

Persiapan Sarana Medis Jelang KTT G20

Prihal sarana medis KTT G20 yang menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dan seluruh hotel yang ada di area Nusa Dua, Bali.

Nantinya selama acara KTT G20 di Bali, pelayanan medis yang diberikan untuk seluruh peserta akan dibagi menjadi dua kelompok:

1. Kelompok presidensi terdiri dari presiden/kepala negara yang seluruhnya disiapkan oleh Kementerian Sekretariat Negara.

2. Kelompok delegasi, yang terdiri dari menteri dan duta besar, seluruhnya disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Darah Manis Penyebab Bekas Luka Susah Hilang, Begini Mengatasinya

Sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi undangan presidensi atau very very important person (VVIP) disiapkan oleh Kemensetneg.

Mini ICU disediakan di dua lokasi, yakni di Apurva Kempinski dan di Garuda Wisnu Kencana.

Satu klinik yang disiagakan di Apurva Kempinski, dan ada empat unit tim mobile di Apurva Kempinski, Garuda Wisnu Kencana, dan Tahura Mangrove.Di samping itu, untuk layanan kesehatan bagi delegasi disiapkan juga sebanyak 22 unit klinik di Apurva Kempinski dan di setiap official hotel peserta KTT G20.

Bahkan disiapkan juga sembilan unit tim mobile yang tersebar di tujuh zona.

Rinciannya, zona 1 area ITDC 1 (Nusa Dua) sebanyak 2 unit, zona 2 area ITDC 2 (Nusa Dua) sebanyak 1 unit, zona 3 area ITDC 3 (Nusa Dua) sebanyak 2 unit, zona 4 area Kuta dan Tuban 1 unit, zona 5 area Jimbaran 1 unit, zona 6 area Sanur 1 unit, dan zona 7 area Uluwatu 1 unit.“Tim mobile akan selalu siaga 24 jam Jika ada panggilan dari klinik-klinik yang ada di hotel,” tutur dokter Sunarto.

7 Rumah Sakit DisiapkanKemenkes pun sudah menyiapkan tujuh rumah sakit rujukan yang dapat digunakan untuk presiden/kepala negara dan delegasi.

Tujuh RS tersebut adalah RSUP IGN Ngoerah, RSUD Bali Mandara, RS Universitas Udayana, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, RS Bhayangkara, dan RS Tk. II Udayana.Tim medis KTT G20 juga memiliki command center yang mengatur alur komunikasi pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Psoriasis Bikin Penderitanya Tak Nyaman, Ini Cara Diagnosis dan 3 Pengobatannya

Secara teknis mereka akan menfungsikan dua command center, satu bagi presidensi, dan satu lagi untuk delegasi.Fungsi command center sebagai pusat komunikasi dan koordinasi antara petugas kesehatan, ambulans, dan RS rujukan KTT G20. Petugas di command center terdiri dari satu dokter umum dan dua perawat yang lancar berbahasa Inggris.Penerapan Protokol KesehatanDi samping fasilitas layanan medis, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan aplikasi PeduliLindungi dalam 13 bahasa.

Hal ini sebagai upaya Kemenkes dalam memastikan para tamu KTT G20 mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.Wakil Menteri Kesehatan Profesor Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kini aplikasi PeduliLindungi dapat digunakan dalam 13 bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jepang, Rusia, Arab, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Italia, dan Turki.Ada tiga hal penting yang akan disiapkan oleh Kemenkes, yakni standar protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komunikasi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.

Wamenkes Dante menjelaskan, terkait standar protokol kesehatan, delegasi diharuskan sudah vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan.

Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk Covid-19.Pada saat di bandara, Kemenkes menyiapkan layanan verifikasi jika belum verifikasi sertifikat vaksinasi.

Selanjutnya delegasi dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala Covid-19.Baca Juga: Sampai Ucap Wasiat, Chicco Jerikho Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit hingga Tak Sadarkan Diri, Ternyata Separah ini Virus yang Menggerogoti Tubuh Sang Aktor

Selanjutnya tamu VVIP akan dilakukan RT-PCR 1×24 jam di venue sebelum kegiatan berlangsung, sementara untuk semua delegasi disediakan antigen.

Para tamu juga diminta periksa suhu tubuh dan scan QR PeduliLindungi setiap masuk venue. Jika suhu >37.5 ⁰C, harus dilakukan RT-PCR.(*)

Baca Juga: 8 Tips Menjaga Kesehatan Tulang Saat Lansia, Jadikan Tulang Sehat Tetap Kuat!