- Usia ibu saat hamil (Semakin tua seorang ibu hamil, maka risiko keguguran spontan lebih besar, data menunjukkan usia 45 tahun sebanyak 80% mengalami keguguran spontan)
- Alkohol
- Merokok
- Penggunaan kokain
- Penyakit kronis (Contohnya adalah diabetes, hipertensi, celiac, autoimun khususnya pada sindrom antibodi anti-fosfolipid, malaria, infeksi (servisitis, vaginitis, infeksi HIV, sifilis))
- Terkontaminasi bahan di lingkungan (Adanya paparan kontaminan lingkungan seperti arsenik, pelarut organik, timbal)
- Kelainan struktural uterus (Contohnya adalah anomali komgenital, leiomioma, perlengketan intrauterin)
- Adanya virus yang menyerang (Contoh virusnya adalah cytomegalovirus, herpesvirus, parvovirus, dan virus rubella)
- Kelainan imunologi
- Trauma berat dan ringan
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika penyebab keguguran spontan tidak diketahui, yang perlu diingat adalah jika seorang ibu telah mengalami keguguran spontan, maka akan dilakukan observasi lebih dalam untuk memahami cara mengatasi keguguran ini. (*)
Baca Juga: Ketahui Penyebab Keguguran Berulang dan Cara Mencegahnya, Apakah Masih Bisa Hamil Lagi?